ang yang tak bisa dia hindari. Semua yang terjadi hari ini tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Begitu rumit, begitu tak terduga. Dan kini, setelah s
terlalu rasional. Ivy sering bertanya-tanya apa yang ada di balik ekspresi tak terbaca itu, namun dia tak pernah mendapat jawabannya. Kini, tak ada lagi
u mengangkat wajahnya, matanya bertemu dengan miliknya dalam keheningan yang penuh ketegangan. Ivy
seperti pisau yang memotong udara. "Ka
Aku... aku tak punya
yang benar-benar punya pilihan di dunia ini, Ivy. Semua piliha
apa yang Ezra maksud. Ini adalah harga yang harus dia bayar untuk menjaga rahasia yang bisa menghancur
etar. "Tapi aku hanya... a
menghampiri Ivy dengan aura yang seakan tak bisa dihindari. "Tidak, Ivy. Ini
mu?" dia bertanya, hampir berbisik, meskipun dia tahu jaw
jalar ke kulitnya, membuatnya terperangkap dalam aura lelaki itu yang dingin namun menggoda. "Malam itu bukan sekadar cara u
ya. Dia tahu, hidupnya tak akan pernah sama lagi setelah malam itu. Begitu juga dengan hubungan mereka. Dia terperan
al dari wajah Ivy. "Kau tak bisa lari da
ya sudah terlanjur melekat dengan tubuh Ezra, terperangk