uni duduk di kursi panjang menunggu Ryan da
mu dengannya. Entah memang Shakira yang ingin bertemu, at
pai." Ryan menghampiri Ayuni
an mengusapi pucuk kepala Shakira. "Ha
nte. Tante namanya Ayuni, yaa
ra. "Shakira juga cantik. Mirip sekali sama mama
tengah menatapnya juga. "Eh! Kaca
erja saja. Kalau di
uk, Sayang. Kamu baru pulang seko
au ketemu sama Tante Ayuni. Seneng banget bisa ketemu sama Tante
an tersenyum miring. Melirik Ryan d
kalau kita makan siang dulu?
i resto langganan kita, yuk!"
nya. Berjalan dengan santai ke seberang sana di mana ada restoran langgana
Kok malah kamu yang semangat?" kat
a kamu udah pulang dari rumah sakit. Dianya mau.
senyum sembari menatap Shakira. "Sayan
ah yang terbaik untuk dia." I
orang itu duduk di kursi
aru kemarin sore ke sini, hemm." Marcel-s
h tahu Tante Ayuni kalau ini t
Lalu menatap Ryan yang terlihat sala
ulas senyum kepada Marcel. "Ayuni. Teman sekolah
. "Kenapa nggak jadi mamanya Shakira aja? Jara
n matanya. Terkejut me
mencari menu makanan di sana. Menunduk-menyemb
iaman
g tak kunjung tiba. Ia lantas memilih menghubungi Dhi
ita kala menerima
Dia sudah pergi dari t
rgi kok waktu nerima telepon dari kamu. Kita-k
enapa sampai jam segini dia belum juga kembali.
ni nggak bawa koper juga sih. K
Dhita. Kamu tahu kan, Ryan suda
a sama Ryan?" t
angsung tertuju pada Ryan. Sebab selama satu minggu Ayuni dirawat, dia
mencari keberadaan kedua orang itu. Andreas san
Gita datang ke sana lalu
ilang pada kamu, jangan pernah kembali l
u tidak ke sini, kamu tidak akan pernah mau ke rumah itu. Aku mau tinggal di si
k ke dalam mobil. Melajukan mobilnya denga
apa sih, harus Ayuni, Ayuni dan Ayuni yang dia pikirkan. P
angnya berada di sana. Sebab sudah empat hari dia tinggal di
esto
kira kepada Ayuni yang tenga
. Kamu hebat banget sih
, Tante. T
anggut seraya melirik Ryan yang
akan, Ryan?" tany
, yaa. Habis ini jangan lupa diminum obatnya. Luka
as senyumnya
tersenyum mendengar ucapan Ayuni.
"Maunya apa dong? Mas
k kening Ayuni pela
cel sembari membawakan spa
in fitnah, Marc
ucapan Ryan. "Hebat banget
erai," kata Ayuni
ian menoleh ke arah pintu masuk.
menelan saliva dengan pelan kala mel
kalian lakukan d