kan p
uduk di meja riasnya, menata rambutnya ju
ia buat semalam. Dengan cepat Safa beranjak d
memeriksa berapa tayangan dari ce
am mulutnya kala melihat tayangan dari
la melihat tayangan dari novel barunya melejit bukan main. Biasanya Safa untuk mendapatkan tay
mendapatkan tayangan 245.8k. ini k
bab, bagaimana jika aku mengunggah bab-bab yang lainnya?" gumam Saf
pertamanya, namun ini mampu membuat
ar untuk memberita
yambar tasnya, mendadak otaknya berhenti
r Safa kala apa yang Yona kata
ekatinya, aku akan fokus untuk belajar di Universitas agar bisa mendapatkan impianku dan meraih cita-citaku, dengan begitu aku bisa menyakinkan mama jika deng
, ia belum melihat kehadi
sekali belum duduk
a mamanya sedang memasak, lalu kemana H
berjalan ke ruangan sampi
makan untuk mengawasi mamanya se
la Hunter mengawasinya s
nghampiriku?" goda Hunte
malu dan salah tingkah kala i
lekat, "Bisa bantu pasangkan dasiku?" Safa menelan
ndak berbalik dan keluar dari kamar mamanya, namun Hu
lakukan apapun, mama akan curiga karena kita tak kunjung kelua
riku?" tanya Hunter berbicara di depan bibir Safa denga
amun ia tidak bisa bergerak kala tangan kekar itu memb
ya mendongakkan kepalanya kala Hunt
Safa, menjulurkan lidahnya memb
i luar, di mana knop pintu itu terus b
ang namun Hunter masih sibuk
u," bisik Safa berusaha mendor
dekat, "Lantas kenapa? Kita selesaikan dulu apa yang sudah kita
pintunya dan bersem
, aku masih ada telpon tadi, makanya pintunya kututup." Alibinya
ya bisa terbebas dari Hunter. Dia benar-
malah aku yang lagi-lagi kecewa
i kamar mamanya untuk sarapan b
ngan sengaja duduk di samping Hunter
kspresi mamanya terlihat bi
dampingan, alhasil karena itulah Safa berani duduk di sam
keluar kota, hanya dua hari, kamu bisa kan menyiapkan keperluan ayah
ada Leni, "Bagaimana jika aku menemanimu keluar ko
a pergi sendiri, tetaplah di sini dan awasi Safa," Hun
ri menatap ponselnya, hal itu ia manf
gan kirinya berada di bawah meja,
g meski miliknya suda
ha membuka kedua kaki Hunter, berusaha me
ya, mencekal tangan Saf
arang sayang," aja
pungan karena ulahnya. Ia dengan santai menikma
san Leni seraya menyambar tasnya
inya, "Sebentar sayang, aku akan mengambil berkasku." Bohongnya
kuk belakang Safa dan memangut kasar bibir ranu
uh kenikmatan, fantasi liarnya mulai berjalan, imajinasinya semakin
ak rok pendek itu, meremas paha Safa dengan lembu
k ciumannya namun Hunter menekan tengkuknya da
gutannya, meremas kuat lengan Hunter kala usapan it
emancingku," bisik Hunter seraya menjilati daun telinga Safa dengan
ja dan menyambar kunci mobilnya seraya m
harus kembali mandi," ejeknya s
mpat dengan kesal ata