img Satu Malam Bersama Bos  /  Bab 4 Tarik Ulur Perasaan | 14.81%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Tarik Ulur Perasaan

Jumlah Kata:1005    |    Dirilis Pada: 09/05/2025

tatapan penuh arti, senyuman samar, atau kata-kata yang terdengar bia

coba menghindar, Adir

n perusahaan Sentinel. Aku ingin kita bahas sebelum presentasi m

at, berharap bisa seg

hkan dengan nada lebih rendah, "Dan Kir

Ia hanya menarik napas dalam dan melanj

ntungnya berdeta

-

terbuka di depannya sementara pria itu berdiri di

ang, tetapi saat mereka hanya berdua seperti ini, ad

ah rapi. Tapi ada satu bag

. Sebaliknya, pria itu membungkuk sedikit, menatap laya

erdebar saat wangi khas A

ih ringkas dan langsung ke intinya," ujar Adrian pel

lan ludah.

ana bisa merasakan tatapan

ini, ada sesua

itu sedang

Kirana mencoba tetap bersikap profesional

-

ai merasa lebih nyaman, atau lebih tepatnya, mul

a dan bersiap pulang, notifikasi

asuk dari nomo

bicara. Kumohon, be

gepal erat. Ia me

a

yang dulu me

ali menyeruak. Luka yang ia pikir sudah

layar ponselnya, ber

memperhatikannya, jelas menan

tanyanya deng

uru menggeleng. "Tidak, Pak

s. Ia hanya menatapnya sejena

a, suaranya lebih l

dalam tatapan Adrian. Hanya ketulusan yang e

ggumu, jangan biarkan

k pertama kalinya, ia meli

auh lebih

ia terlalu lama berad

n tidak akan b

diri bahwa Adrian hanyalah bosnya. Tidak lebih. Tidak k

iba di kantor, pria itu sudah m

i tatapannya seperti membaca semua pikirann

an ludah. Ia

harus menyelesa

a menunggu. Ini

an kerja lain, Kirana akhirnya me

erubah. Tidak ada orang lain di

bicara. Namun, pria itu malah berjalan ke meja, be

ka permainan

edip. "Perm

pura tidak terjadi apa-apa, sementa

makin cepat. "Saya tidak t

enyum mirin

ndekat. Kirana tanpa sadar mundur s

Seperti saat ini," gumam Adrian, suaranya rendah. "Kau

gannya. Ia ingin membantah

, cukup untuk membuat Kirana merasa

n jawaban

unya, mencoba menguas

i sorot matanya tajam. "Apaka

kan ya. Ingin tetap

ama Adrian ada di sekitarnya, menghindar bukanlah

aha menguasai dirinya. Ia tidak bisa memb

, Pak?" tanya Kirana akhirnya, me

. Ia hanya menatap Kirana, seo

ya akhirnya. "Berhenti berpura-pura

tangannya. "Malam i

dikit menyipit

nya berdebar hebat. "Ya. Saya mabuk. Saya

edikit lagi. "Kalau begitu, kenapa kau

ut, tetapi tak ada

maksamu mengakui apa pun, Kirana. Tapi aku

Adrian akan mengatakan hal seperti

tetap intens. "Aku tahu kau ingin menjaga profesionalisme

nelan lud

pura-pura tidak

a seakan berh

akinan. "Jadi, kalau kau benar-benar ingin menghin

mundur dan kembali ke mejanya, seolah per

iri terpaku di tempatnya, berusa

ak yakin apakah dirinya benar-ben

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY