an seketika membuyarkan lamunan Aluna yang s
awah. Karena keluarga dari mempelai pria sudah tiba. Tinggal menunggu pengantin prianya da
a turun," balas Aluna. Tat
Aluna sejak kecil membuatnya terlihat menawan. Berbalut gaun putih panjang, dipadu
jahnya, melainkan tatapan sendu penuh kesedihan yang
a dihari pernikahannya? Tetapi tidak untuk Aluna. Bu
Kakinya terasa berat untuk melangkah. Namun apalah daya. Aluna tidak bisa ber
nggun menuruni anak tangga satu-persatu. Hingga sepa
ang, Aluna dipersilahkan untuk duduk bers
lai pria belum juga menunjukkan eksistensinya
ai juga. Kemana dia?" gumam Abiga
an saja ayah. Aku yakin pria itu juga pasti tak m
arah sang putri. Tatapannya b
a menikah dengan keluarga Kusuma. Jika kau mengacaukannya, seluruh k
aat ini bisa dilakukannya. Seharusnya bukan dirin
*
l sedang duduk sendirian. Menatap layar ponselnya dengan penuh keseriusan.
sang kaki tengah berdiri dihadapannya, segera mengangkat wajah. Seketika netran
rnya kamu dat
a muda tersebut dengan panggilan 'nak'. Dia adalah Aluna
h dengannya. Begitu juga dengan kembarannya-Alana. Alu
el tidak pernah menemui Aluna. Jangankan untuk mengirimkan uan
a dirinya mempunyai putri lebih dari satu. Hanya Alana yan
" sapa Aluna. Seraya m
g?" tanya Abigael sembari mengukir senyuman
langsung memeluk ayahnya sekadar melepas kerinduan.
dak pernah datang menemui mu," u
tersenyum dengan tulus, "aku mengerti aya
menohok. Walaupun Aluna tidak bermaksud menyinggungnya, namun
hidangan yang telah tersaji di meja restoran. Selesai makan, tanpa ber
sini, karena ingin membicarakan masal
di kening Aluna, "memangnya apa
sokan oksigen yang menghimpit dadanya. Hingga
gi. Ntah mengapa tiba-tiba saja Alana meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan ayah. Alana hanya menyelipkan sepucuk surat di bawah bantalnya. Dia bilang ingin pergi jauh dan jangan mencarinya
ang kesini hanya mendengarkan keluh kes
ip dengannya itu. Seraya menggenggam kedua
osisi Alana untuk menikah dengan
D