a s
agiku di dunia ini setiap orang memiliki dua sisi yang berbeda layaknya koin gope, k
ehingga garis-garis filosofis yang harusnya bermakna malah di
di sisa kewarasanku yang sudah setipis tisu
nggunakan tissu
ar, 4 lembar, 4
jadi keinget lagu Squ
ok-olok situas
kan yang menatap lurus seolah tak tertarik dengan
aat si kepa
pan disebelahku ini, telah resmi menyandang status sebagai suamiku. Dia dengan
datang sih?! 'Kan udah bagus dia tidak ada
pria jangkung di sebelahku menjadi sepasang mata ikan yang menatap kosong
resmi membuat kesepakatan bahwa :
hamparan bunga dandelion kering di halaman bel
arah kami, sebagai bukti atas kesungguhan kam
ett
ondisi wajah yang cukup memprihatinkan sih. Terdapat luka lebam, mungkin....? Dia habis menyeruduk tiang listrik didepan rum
n mereka dengan bantuan taburan bedak bayi yang membuat bekas lebam
k semudah i
pengawasan mata obsidianku begitu saja. Karena aku
h itu dia menjadi patung. Tak mengeluarkan senyuman te
uni pohon pinus kebon belakang
alau kalian berani melakukan body shaming padaku! Akan aku buatkan tempat tidu
tetapi... memang dasar pria bedebah
ni punya tinggi badan yan
kspresi wajahnya yang tak banyak berubah. Ditambah dengan obsidi
melihatnya terdiam se
akah pria tampan di sebelahku ini masih sama dengan K
Seandainya saja, kemampuan spesialku sedikit berpengaruh padany
nya, mengecamnya karena dia adalah seorang pembohong & seorang pembawa sial bagi hidup
itu nyata terhadap Keenan. Hingga tanpa sadar buku
ni berakhir... Bakalan ku protes leher
kesadaranku pulih k
yang saat ini masih berdiri di atas altar pernikahan. Dan suara itu aku mul
apasan dan tidak banyak mengobrol sih, tetapi aku
idak aku ketahui saat ini terjadi. Ini mengenai kondisi mental Keenan, aku yakin pasti. Sa
nyak berubah. Meskipun wajah dan matanya menghadap ke arah Matthew tetapi
yang dingin juga terkesan ambigu, kembali membuat benakku diselimuti tanda tanya be
, mengamati segala situas
si, baru saja dia berpamitan pergi... seola
ki beberapa orang yang berlari t
u namun kemunculannya bersamaan dengan sosok wanita paruh baya yang telah lama aku kenal dan
wanita yang sangat aku segani di
sor Alexis... begitulah kiranya kami semua biasa menyapa beliau di tempat kerja yang ternyata beliau
an dahulu yang berkata : dunia sesempit daun kelor me
Dan mengapa kamu malah menikahi-?!" ucapan Profesor Alexis menggantung tepat setelah sep
mu tidak pernah berbicara apapun kep
usnya tuh, salahin tuh~! Ponakan Profesor sendiri yang sa
rasa gatal ingin menyela ucapan Profesor. Dua lubang hidungku sudah k
ke Bandung kepingin ketemu sama Ibumu. Tapi nyatanya apa?! Bibi semalem dapet panggilan telfon dari Ibumu yang bilang kalau besoknya kamu mau married dengan m
eh banget sih... Padahal mereka 'kan deket banget! Rahang bawah
first time, aku melihat langsung bagaimana wibawa beliau yang terhormat di t
ang disewa oleh keluarga kami dari salah seorang desaine
bunuh yang keluar dari tubuh Profesor Alexis. Bahkan sampai me
ajah pucat pasi bersiap mengantisipasi segala kem
angan Alexis perlahan merosot melepaskan genggamannya kepada kerah jas yang dipakai oleh Keenan. T
s kecil mulai keluar dar
abari kita." ucap seorang pria yang kini aku menyakini bahwa beliau merupakan pasangan dari Profe
banyak membantu situasi ya
akan, maka izinkan aku pamit pergi... kar
elahku membuka suara meskipun
t Keenan, memuat aku tak habis pikir de
ngecil dan menghilang dari pandangan aku. Ketika orang-orang di hadapanku berpamitan pergi dengan
lagi... karena sikapnya benar benar berbeda 180 derajat dari yan
sejak awal sedikit berpengaruh terhadapnya. Jadi setidaknya a
Baiklah mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana ak
hun sebelum pernikaha