asal bertemu dengan Ibu juga Neneknya, maka semua urusannya di Bandung telah usai. Maka dari itu pria jangkung tersebut telah menggunakan kaos lengan pen
gah menunggunya untuk sarapan bersama. Namun siapa yang akan menyangka bahwa kemunculan Keenan menyeret koper
bawa-bawa koper segala?"
n sedih Marthaliani yang menolak secara tidak langsung. Pandangan mata Keenan menyapu selur
u aku sudah ada janji. Aku akan
mendadak begini, kamu kan baru sehari di Bandung Keenan.kedua bahu Ibunymeraih tangan kanan Marthaliani kemudi
n dibalik keputusan impulsifnya Keenan terus terbayang keadaan Yuyun yang sebenarnya. Ditambah lagi karena kemam
ebenarnya melihat Keenan hanya menginap sehari di rumah ini. Marthaliani
ga Devan. Sedangkan di kursi samping kirinya adalah Lestari, Marthaliani, kemudian Keenan. Meskipun dengan jarak yang agak jauh
eda cerita kalau Keenan berhadapan langsung dengan Alexis atau Yuyun. Keenan merasa pik
saling beradu. Louise menjadi orang pertama yang mengakhiri sarapannya lalu berpamitan berangkat ke kan
stari untuk meminta restu, kan biar bagaimanapun juga Elisa adalah menantu pertama di kel
ada Lestari dengan memeluknya erat. Tak lupa kecupan kecupan sayang Lestari be
us Keenan. Memang benar penglihatan Lestari tidak pernah salah, karena dimatanya Keenan adalah saudar
" balas Keenan dengan meninggalkan
yang membuat hati Lestari merasa miris. Entah bagaiamana jadinya jika Anung - suaminy
ah sebaiknya kamu cari rest area." nas
egas menemui Marthaliani yang ter
ani membawa wajah Keenan untuk masuk ke dalam dekapannya
ibu juga akan terus bahagia. Kamu berhati-hatilah dalam hidup... Jangan mengambil keputusan impulsif yang kelak akan meru
nyetir sayang. Kabari ibu kal
ia tak tega meninggalkan Ibunya lagi. Namun Keenan merasa sudah tidak berkepentingan l
Marthaliani kemudia
a nya hehe. Dan juga terimaksih, aku akan menj
h setengah tegas Keenan menarik
ho jangan kebut-kebutan!" ucap Mart
memberi salam hormat bendera s
at meninggalkan pekarangan rumah. Kali ini Keenan memilih perjalanan pagi sehingga banytinggi menjulang ke langit. Dan siapa yang akan menyangka bahwa dari a
kaca spion belakang, Keenan memperha
tin-t
nya bingung. Tak lama setelahnya munculah pemilik sedan hitam itu dengan setelan jas kem
r kaca mobil Keenan se
uar kamu,
ua darinya itu. Beberapa detik Keenan membuka pintu, sebuah t
an kamu sudah tidak berfungsi lagi jelas-j
menjauhkan wajah Devan yang mengha