am tangan Clarissa. "Aku sungguh ngga
Pasti wanita itu sengaja menipuku agar kamu bisa hidup enak di sini, sementara a
sama Nara ini nggak benar! Nara pasti anak P
jelas, kamu memang bukan anak kami."
Kembalikan semua milik Vanya, termasuk Alvano." Clarissa kembali berbicar
Ma," lirih Nayara dibalas
membenci Nayara hanya kar
dari sana, tangis Nayara langsung pecah melihat sosok ta
emeluk lengan Alva
N SENT
r
gh
terjatuh ke lantai, kali ini pe
u tahu, aku jijik disentuh oleh seorang pemboho
ta yang selalu menatapnya dengan lembut ki
Vanya memanggil Alvano dengan suara yang be
ari ini, Vanya." Alvano menegang bahu V
kit hati melihat suaminya memperlakukan wan
sli keluarga Widjaya. Kamu hanya seorang putri palsu yang mengelabui keluarga Widja
asa telah ditusuk pisau sebanyak rib
kuk sambil mengusap lembut rambut Nara. "Kamu sangat tak tahu malu, Nara. TIDAK TAHU MALU
ntang ini." Nayara berusaha be
k di lantai lagi karena Al
a Vanya meringis samb
langsung memeri
ganku sakit,
a kambuh lagi?" tanya Alva
nya dengan wajah yan
sadar merangkul pinggang wanit
enar-benar menangis hebat sambil memeg
S, SI
r
an Nayara di kakinya dengan beg
eskipun Nayara terus memanggil diri
angkul mesra Vanya dan membia
, air matanya mengalir tanpa henti. Na
an surat c
e
perintah Clarissa. Nayara menatap map di tangan
urat cerai itu ke wajah Nayara. "Dan kembalikan semua
aya, Nayara butuh waktu untuk dirinya sendiri
u harus tandatanga
n semua mi
uh aku lagi!
Clarissa dan Alvano terus
umah Alvano, tempat dirinya
nya aku pikir kamu akan menjadi bayi yang paling beruntung
ai di tangannya. Nayara membubuhkan tandatangan di s
sambil menyer
n langkah Nayara. "Setelah Tuan Muda pulang Anda berdua masih bisa berdi
ang terbaik." Nayara
mendekat, itu adalah Alvano y
Muda. Cepat bujuk Nyonya, jangan
ri Nayara dengan satu tangan tersimpan di saku
aja menarik perhatia
sendiri, dia tidak berani
au dibicarakan baik-baik, jangan marah-marah dulu, Tuan." Entah dari
elakukan sesuatu, Keenan!" bentak Alvano
Keenan menunduk l
isi map tersebut, Alvano langsung melemparnya dengan
berapa langkah. "Apa-a
ya kita pisah, Al. Itu salah satu pilihan yang paling bag
rang semuanya sudah jelas. Jadi kamu i
aku katakan. Aku tidak tahu
rg
Alvano mencekik lehern
ng lagi? Kamu pikir aku ini orang bodoh yang semudah itu
ang kesusahan bernapas berusaha mel
dengan rasa sakit aku yang telah kamu bo
r
a, Alvano menindih tubuh Naraya dari atas sambil me
ra panik saat tangan Alvano