img Cinta Yang Sengsara  /  Bab 4 Mulai berubah | 18.18%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Mulai berubah

Jumlah Kata:1145    |    Dirilis Pada: 21/05/2025

, Nayara pergi ke luar kota dan tinggal

sepetak itu, untuk tidur pun Nayara hanya bisa

annya yang tidak seberapa untuk biaya h

m keadaan hamil dia harus hidup

a tersenyum dan menyema

an yang terbaik untuk kamu." Nayara selalu meng

api, Nayara juga membeli beberapa perabotan y

, hanya beberapa saja dan itu

untuk mencari pekerjaan. Ia mengenakan pakaian yang paling rapi yang ia miliki, menyis

-toko, kafe, hingga kantor kecil yang membuka lowongan. Senyum tak perna

ang ia terima ha

ncah. Kondisi kamu ... sepertinya belum memungkinkan," ujar

menggantikan kamu? Kami butuh yang siap kerj

amil, nanti malah kami yang repot," kata

ara seperti duri. Tapi ia tetap berus

, akan ada jalannya," gumamnya sambil mengusa

api matanya tetap memancarkan harapan. Ia tahu, hidup tid

h," bisiknya lembut sambil menatap langit senja dari

ngusaha muda, tapi Nayara justru harus berusaha keras untuk

eduh Nayara begitu tenang, meskipun sangat sakit

yara itu te

nyonya, Tuan?" Keenan memberan

ulan Nayara pergi tanpa kabar, namun Al

lagi mencari wanita pembohong itu," jawab Alvano de

anya, Alvano menerimanya dan langsung mengiyakan s

itu tersenyum manis, dengan dandanan yang jelas disiapkan khusus untuk pertemuan ini. Namun, meski semua terlihat semp

u nggak sih?" tanya Vanya

li sadar dari lamunannya. "Hah

na. "Aku bilang, kamu keliatan makin sibuk. T

tipis. "Ya, aku memang

ba membaca ekspresi dingin pria itu.

Alvano tidak menunjukkan apapun selain ketegasan

da suaranya datar, tajam, dan terdengar sangat meyakinkan-bahka

hadir di ingatannya. Senyumnya. Tatapannya yang penuh harapan. Da

erti itu. Tapi egonya terlalu tinggi. Luka dari masa l

amu bisa saja mencari dia. Tapi kamu milih untuk diam, karena k

sesaat sebelum matanya beralih ke jendela. P

esuatu penting dariku. Aku tidak akan pern

ang itu yang dia inginkan.

ia sulap dari meja bekas. Uap dari panci besar bubur yang ia masak sendiri semalam mulai mengepul, menyebar aroma gu

sambil membuka termos besar

p dari internet, mencoba beberapa kali sampai akhirnya menemukan rasa yang pas.

beberapa tetangga ko

ni bubur ayam, ya?" tanya seorang

semoga cocok ya rasanya

ersenyum lebar. "Enak sekali! Besok sa

datang membeli, bahkan ada yang memesan untuk dibawa ke kantor. Rejeki perlahan mengalir, membu

enghitung uang hasil jualan. Matanya berbinar. Ada hara

n dengan segelas teh hangat dan perut yang m

ma senang. Kita bisa bertahan, kita bisa bah

ari sebelumnya. Ia bukan lagi perempuan yang menunggu disela

jarinya ragu-ragu membuka galeri tempat ia menyimpan satu-satunya foto Nayara d

edang bangkit perlahan tapi pasti, membuka lembaran baru dalam hidupnya.

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY