img Cinta Yang Sengsara  /  Bab 5 Demi kmau | 22.73%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Demi kmau

Jumlah Kata:1284    |    Dirilis Pada: 21/05/2025

a Nara, Tuan Muda?" Keenan masih be

pembohong itu di rumah saya." Alvano benar-ben

rharap Nayara baik-baik saja di luar sana. Wanita itu tel

ya, Alvano terus kerja gila-gilaan dan tak tau waktu, lupa mak

ani surat cerai padahal sudah tujuh bulan berlalu.' Keenan

mati, serta beberapa catatan yang ditulis tangan. Pria itu duduk tegak di kursinya, wajahnya datar tanpa emosi seperti biasa. Kemeja p

embawa secangk

t, Tuan Muda," u

saja di

as pelan. "Anda bel

da ja

ya. Raut wajahnya tetap tenang, tapi Keenan tahu, ini bukan tentang

dengar dari pintu. Keenan membuka sedikit dan mendapati

?" tanya wanita itu dengan

egang. "No

elepas mantelnya, memperlihatkan gaun malam merah dengan belahan tinggi dan pun

k?" tanya Vanya samb

ar, seolah wanita itu hanyalah angin lalu. Tapi Keenan tahu, d

uara Alvano terdengar dingi

njang yang terletak tak jauh dari meja kerja Alvan

" jawab Alv

aku bawain makanan dari restoran favor

saja di me

pi saat Alvano tidak menegur, ia memilih pergi. Sebelum menutup pintu, Keenan semp

kat. Ia menyentuh bahu Alvano,

uh aku saat

manja, "padahal aku satu-satunya yang masih set

engan tatapan tajam. "Dia tidak men

... bukankah dia wanita yang tega ninggalin Kakak sebelum kalian resmi bercerai

an Alvano menggelap, tapi

angkuan Alvano tanpa permisi, tangannya melingkar di leher pria itu.

Hanya diam. Memandang kosong ke layar laptop, membiarkan Va

dak ada

an saat bibir mereka hampir bers

uk

ak

i, Va

nggigit bibir, mencoba tetap tenang.

aku sedang kosong. Tapi aku bukan bone

kaku. "Lalu kenapa Kakak nggak

ksa berdiri juga. Ia menatap wanita itu, dan untu

ng pernah menyelamatkan nyaw

benar menginginkannya. Ia hanya butuh pelarian dari b

ebih dari sekada

nya. Dan tidak aka

-

endela besar kantornya. Lampu-lampu kota terli

menarik satu foto ya

nggir pantai. Tawa Nayara begitu nyata, mata wanita itu bersina

ara

isa hanya

kannya kembali, tidak di dalam laci, t

amu bohong." Tapi suaran

u saja menyuruh Vanya pulang dengan alasan Alvano harus menyelesai

nya yang besar-delapan bulan lebih usia kandungannya-tidak menghalangi semangatnya. Walau sesekali ia harus ber

s?" tanya Nayara sam

lis sambil memandangi perut Nayara yang hampir jatuh ke dep

bisa, Bu. Kalau saya tidak jualan

uh ya, kuat sekali. Padahal suami atau keluargam

hanya tersenyum tipis dan menyerahk

-

kecil berwarna krem pudar. Di sisi kanan, berdiri sebuah warun

ingat sambil meneguk air putih. Di sekelilin

an keberapa sih?" tan

u," jawab Nayara

di sini? Keluargamu mana? Paling tidak ka

jahnya dengan senyum yang teduh. Matanya te

diri, Bu. Tidak

ing berpandangan, sebagian menatapnya dengan rasa iba, s

ra. Kami tid

dah biasa. Lagian ... saya masih punya rezeki buat

encolok. Nayara menerima takdirnya dengan lapang, walau tak seorang pun tahu, setiap malam d

ia itu masih menyimpan rasa benci atau

angan sungkan minta tolong kami y

i sudah seperti keluarga

dak punya siapa-siapa. Tapi hari ini, setidakn

embut. "Sebentar lagi kita ketemu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY