kan, Al?" Nayara panik karen
arang kembalikan semua barang-barang milikku!"
mohon jangan lakukan ini, Al." N
. "Kamu tidak punya hak menolakku, Nara. Anggap
panik saat Alvano men
memberontak kecil ketika Alvano
mendorong dada Alvano sekuat tena
Nayara berani menatap Alvano d
ano tampak
takut dengan datangnya Vanya maka kamu akan kehilangan semuanya, termasuk gelar Nyonya Muda Dirgantara. Pasti ini
kamu aku orang yang seperti itu, Al
"Kita cuma lakuin itu sekali dan itu pun aku dalam k
lkan tangannya
elas kamu benar-benar hamil atau bukan, aku sih
ku benar-benar ham
enar-benar hamil aku pun tidak akan membiarkan wanita licik se
ya, benar juga. Dari awal dia tidak pernah mencintai aku, lalu
sa terlihat di wajah cantik Nayara.
an menjadi ibu sekaligus ay
kter kepercayaannya, namun sebelum panggilan tersa
r-benar bohong." Nayara me
ng Nayara sampai wanit
Nayara berusaha te
emudah i
s saat lagi-lagi Alva
her Nayara sesuka hati. "Oke, aku beritahu kamu. Kamu belum bisa bebas sebelum membayar semua hutang-h
kan kepastian tentang hubungan mereka selanjutnya akan seperti apa,
Sayang. K
ara bahagia Clarissa ber
juga bisa melihat bagaimana Cl
agaimanapun juga ia harus menghadapi semua i
sarkan aku selama dua puluh tahun ini. Aku akan tetap menganggap kalian orang tua kandungk
minta tolong berikan surat cerai ini pada Al
emperhatikan Nayara deng
ra tersenyum samb
ngg
enatap Clarissa yang
Clarissa dengan kedua
dengan permin
apakah kamu mencuri barang-
e
irinya di mata ib
a!" tegu
i!" Clarissa menentang Dimas. "Buka koper it
ng pelayan yang me
anar barang-barangnya dari dalam koper
han.' Clarissa menghela na
iksa sendiri isi koper Nayara, Va
anting, gelang, dan semua perhiasan yan
dan blazer mahal yang seharusnya bisa menghalangi tubu
melepas semua barang-barang mahal yang melekat di
rgi?" tanya Nayara deng
tar Nayara? Itu tandanya, Naya
iam sambil menat
n Clarissa. "Kalung itu." Vanya menatap kalun
" Nayara melindungi kalung itu. "Ini adalah hadiah pernik
dentitas Vanya dan menikah dengan Alvano, keluarga Dirgant
Nayara keber
PAS
akhirnya Nayara melepaskan kalung pemberian
Nayara saat melihat Vanya yang b
a Nayara dengan wa
gak marah kan
sa secara bergantian. "Tidak sa
a. Setelah keluar dari rumah ini, kamu harus tahu diri. Jan
dari rumah yang selama ini me
bertanya-tanya. Apakah benar dia b
ergian Naraya dengan sehelai kemeja putih tipis, rok mi
ar rumah, Nayara men
ut, Mama akan selalu melindungimu.' Nayara masih bisa tersenyum