ug
tidak ia kenal. Sama-sama dalam keadaan mabuk, Rejandra Christian
as itu, tubuh Divya dihentak keras ole
us-sapaan lelaki berusia dua puluh sembilan tahun
Tubuhnya seperti tersengat listrik sebab pe
t sekali. Aku ingin bermain l
ndorong di bawah sana. Sampai tidak peduli dengan
a-sama lemas. Sampai akhirnya Darius pun me
masih ia rasakan. Pun dengan perempuan itu. Keduanya sama-sama tida
sembilan pagi. Divya membuka matanya dengan
an kiri. "Aaw!" keluhnya pelan sembari
tersentak kaget. "Aaaaaa!!" teriaknya kala me
at tubuhnya yang tidak mengenakan apa pun.
ceknya pelan. "Heuh? Di mana ini?
Oh! Kamu, yang udah disewa Anton buat nemenin saya di s
tidak pernah jual di
enapa, setelah saya pakai
tidak pernah jual diri dan say
sini, hem? Jangan mengelak lagi. T
e dalam kamar mandi dengan langkah gontainya
. Nggak mungkin. Aku gak pernah berniat melakukan itu mes
apa pun itu. Lalu merasakan tubuhnya yang rontok
dan Darius ada di dalam satu kamar dan ti
Mana mungkin ingat kejadian
r dari kamar mandi dengan lilitan ha
uhkan?" tanyanya sembari me
apnya tegas. "Ini hanya kesalahpahaman. Mungkin ka
ya sewa perempuan untuk melayani saya. Dan itu
a pekerjaan yang lebih buat saya nyaman. Jadi,
asistennya. Untuk menanyakan tentang perempuan yang masi
nda masih di kamar cl
ak mengaku kalau dia adalah wani
? Kamar nomor
udian mengambil kunci pintu dan m
a sih! Terus, wanita yang ada di kamar ini s
nda salah masuk kamar. Sudah saya minta kan, ke
mudian menoleh ke arah Divya yang masih du
karena sudah salah masuk kamar. Saya akan bertanggung jawab k
mpat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi untuk memb
pi tempat tidur sembari mengatup
pis. "Dia mau gak ya, dijadikan istri?
luar dengan pakaian lengkap yang ia pungu
tu mengenalkan dir
nyanya k
Nama kamu siapa?"
perlu memberi tahu siapa nama saya. Hari ini say
tempat itu tanpa memberi tahu namanya kepada Da
ama sekali? Oh my God! Padaha
mengusap wajahnya dengan pelan dan m
kahkan kakinya masuk ke dalam rumah tanpa harus w
ini baru
Luna-sang mertua tengah duduk di ruang
u mau ke sini?" tanyanya la
lalu beranjak dari duduknya
, dengan seenaknya kamu pulang tidak ber
mah Sheril, Mi. Hari ini grand opening toko kuenya
lam bisa terjadi padahal itu bukan kein
n datarnya. "Kamu masih belum ingin me
as Zion yang mencegah aku hamil. Mam
unya anak itu dari pihak perempuannya
ghela napasnya. "Terserah Mami. Karena sampai
inggalkan mertuanya itu
elesai bicara!" peki
tetap masuk ke dalam kamarnya karena i
Semalam gue telepon kagak diangka
n lagi ganti baju. Acaranya jam sa
Jangan mampir ke
nggilan tersebut dan mengambil hells-
Jangan sampai manusia tidak punya hati itu ke sini lagi," geru