s, Nevad
h ribu
uh ribu
luh ribu
s ribu
g terkenal sebagai 'Sin City'. Kota yang terkenal dengan kota yang dipenuhi dosa.
. Para tamu undangan yang hadir diwajibkan memakai topeng. Lampu yang diperbolehkan menyorot adalah
a nyaris terlihat. Bisa dikatakan gadis itu nyaris telanjang. Dia berdiri di dalam sangkar em
iki suhu yang sangat dingin karena AC central yang besar. Akan tetapi, meski menggunakan AC-nyatanya keringat
in hitam yang ada di matanya sudah basah, akibat air mata yang sejak tadi tak henti berlinang. Perg
lagi yang berani lebih mahal? Saya pastikan pembeli tidak akan
tampan, mengajukan penawaran tertinggi. Meski tak lagi muda, tapi
, yang berani mengajukan penawaran tertinggi. Sang pembawa
lam sangkar emas ini masih perawan. Saya pastikan k
eadaan perawan. Mata mereka sudah sejak tadi menatap lapar gadis berparas luar bisa cantik. Kulit putih mulus tanpa nod
aran, agar demi gadis itu jatuh ke dalam pelukannya. Tampak mata pria
da yang menawar keperawanannya dengan nominal fantastis. Dia tak tahu seperti apa wujud dari pria y
! Dia tidak pernah mau menjual diri. Luna tak pernah ingin menjadi
adis itu ingin berlari kencang, meninggalkan acara terkutuk ini. Akan tetap
dari angka dua ratus ribu dollar?" seruan pembawa a
enandakan bahwa tidak ada yang bisa menawar lebih tinggi dari angka
n mati. Sejak tadi dia sudah tidak nyaman dengan pakaian yang dia pakai. Sayangnya, Luna tidak memi
ada nominal dua ratus ribu dollar. Untuk meresmikan.
am di mata, melangkah masuk ke dalam ruangan itu. Pria berperawakan tamp
lar. Dua ratus ribu dollar saja untuk membeli keperawanan, sudah sangatl
penawaran baru! Satu juta dollar
a ada yang mengalahkannya. "S
ak santai di kala menyebutkan nominal itu. Seolah u
n mencari keributan di acara pelelangan itu. Sebab, jika sampai dia me
nambah nominal, agar Luna jatuh ke tangannya. Dia sud
n senyuman angkuh, di kala ada yang mencoba mengal
fantastis. Apakah dirinya semahal itu? Sungguh penawaran nominal tertinggi membuat
erima, pada pria tampan yang berani menambah nominal fantastis. Emosinya sudah meledak
n yang berhasil mengalahkannya. Namun, belum juga tangannya meninju wajah p
ngenal siapa aku!" bentak pria paruh baya itu penuh emosi
yang tertutup rapat. "Simpan ancamanamu. Ak
ampan itu. Akan tetapi, pengawal sudah langsung menyeret pr
tak. Akan tetapi, dia kalah karena sudah ada tiga pengawal
arang menatap sosok pria yang berani mengajukan penawaran paling mahal. Ya,
enyum. "Apa ada penawar
gagah itu mengajukan nominal fantastis. Bukan nominal sembarangan. Tentunya ora
alah pria di ujung sana dengan penawaran tiga juta dollar." Pembawa acara be
ketakutan. Dia melepas keperawanannya dengan harga tiga juta dollar. Harga yang fantastis. Namun,
*
tel megah, yang sudah disiapkan oleh penyelenggara acara. Pengawal b
. "Aku tidak menjual diri
angnya sang pengawal langsung mendorong kasar Luna-hingga m
nurut, jangan salahkan kami melemparmu ke rumah pelacuran! Kau mau se
semakin menyelimuti dirinya. Gadis itu ingin sekali melarikan
pergi, dia dibesarkan oleh bibinya. Tetapi, dia tidak pernah mengira kalau bibinya
dalam kamar hotelnya. Lampu kamar tak dihidupkan semua, membuat Luna tak terlalu jelas melihat wajah pria yang baru saja masuk. Akan tet
T-Tuan, t-terima kasih sudah membeli saya ... T-tapi
a membuka topengnya dan berkata dingin, "Jika kau tidak
aja, gadis itu terpaku melihat sosok pria di hadapannya. Walau lampu tak
s itu takut kalau dirinya menjelaskan, malah akan menjadi masalah. Lebih
uta dollar. Itu bukan uang kecil. Kau pikir aku mau keh
itu pun tak memiliki uang sebanyak itu. "T
ang memerah. "Aku tidak ingin uangku kembali. Aku sudah
an berontaknya hanyalah percuma. Dia tidak akan pernah bisa pe
asrah. Dia sudah yakin sekeras apa pun dia memohon pada pria yang ada
ir mata gadis itu. "Simpan air matamu. Aku tidak suk
ibirnya. Aroma parfume maskulin menyeruak ke indra penciuman
ang membelinya. Di balik wajah tampan pria itu-terdapat aura din
u?" bisik pr
r bawahnya. "L-Luna
itu liar. Tampak mata Luna melebar di kala pria itu mencium bibirnya. Ciuman
bibir Luna. Dia menebak bahwa Luna belum pernah berciuman. Sebab, t
kucing kecil merespon uca
kan bibirnya ke telinga Luna, mengecupi daun telinga gadis itu, seraya me
n melakukannya de