n penuh luka batin, matanya tetap bersinar dengan tekad yang tidak pernah pudar. Ia t
luruh media. Surat itu bukan hanya sekadar pernyataan, tapi sebuah pengungkapan penuh keberanian tentang
semua yang pernah menjadi korban ket
Arman berdiri di depan jendela, menatap keluar dengan wajah penuh pergulatan.
baran, memasuki ruangan dengan tatapan ding
ilih untuk berdiri bersama Nayra. Aku tidak ak
an rahang, "Janga
n yang bisa digunakan untuk menjatuhkan Nayra. Namun, di balik rencana jahat itu, ada
hancur," gumam Jelita sambil me
endorongnya untuk terus melangkah, t
bantuan Arif, wartawan investigasi, surat itu tersebar lua
jut, tapi ada pula yang mulai membuka mata
mulai dari aktivis, masyarakat biasa, hingga beberapa tokoh
epon dan pesan ancaman terus berdatang
nya, sebuah insiden terjadi. Mobilnya dicegat oleh beberapa orang tak dikena
langsung mengabari Arman. Suara Ar
berhati-hati. Mere
"Aku tidak akan mundur, Arman.
dung anak-anak panti asuhan, mulai kehilangan harapan. Dana dona
rtahan lama jika keadaan terus seperti
, "Aku akan cari cara. Jangan sampa
i gagal dan masyarakat mulai berpihak pada Nayra. Dalam sebuah
um dia menghancurkan segalanya,"
iapkan rencana terakhir. Ini akan menjadi
isterius yang mengabarkan bahwa Nayra berada dalam bah
mah setelah serangan terakhir. Air matanya mengalir, bukan karen
"Aku di sini, Nayra. Kit
n rasa cinta yang mendalam. "Aku tidak akan meny