img Diceraikan Tanpa Alasan  /  Bab 3 semua luka yang telah dia alami | 10.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 semua luka yang telah dia alami

Jumlah Kata:880    |    Dirilis Pada: 30/05/2025

ih membekas di pikirannya-kata-kata penuh penyesalan yang tak cukup untuk menghapus semua luka yang telah dia alami. Na

ktifkan sistem keamanan cyber terbaru yang tengah ia kembangkan bersama timnya. Teknologi itu bukan hany

atakan bahwa Kael bukan satu-satunya ancaman. Ada pihak lain yang selama ini mengintai di balik

ponsel Seraphina berget

r

as mencurigakan di server pusat Remos.

seluruh tim keamanan memperketat pengawasan. Aku in

Kami tidak akan membiarkan siapa pun

yang mengintai membuatnya semakin waspada. Ia tahu, kemenangan bukan hanya soal ke

n tim teknologi dan keamanan di ruang kon

melindungi data, tapi juga mengantisipasi serangan fisik," ka

a, mengangguk antusias. "Kami sudah mulai mengembangkan AI

gus. Aku ingin kita sela

ah. Telepon berdering dan Mira, wanita yang dulu ia cintai

ina bukan wanita yang mudah dipatahka

api aku harus memperbaiki semuanya. Tidak han

uan. "Hati-hati, Kael. Jang

arga Remos. Ia tak hanya mengelola bisnis, tapi juga mulai membuka lembaga rise

na ia bertemu dengan tokoh-tokoh penting di bidangnya. Di sana, ia menunjukkan bagai

enuh minat. Pria itu mengenakan jas hitam dan kacamata gelap-Bayu, agen ra

eraphina merasakan ada yang mengikuti. Ia mempercepat

ke gang sempit dan menghad

ra pria itu t

ajam. "Siapa kau? Apa

"Namaku Bayu. Aku bukan musuhmu, Seraphina. Aku punya inform

n dahi. "Kenapa aku

. "Lihat sendiri. Ini data rahasia yang bisa me

an bukti bahwa pesaing bisnisnya, sebuah konglomerat besar bernama Syah

jukkan keterlibatan orang dalam yang selama ini dipercayai Seraph

emuan tertutup dengan Andra, Arga, dan Nad

i juga dari dalam," katanya dingin. "Aku ingin kali

lakukan penyelidikan internal. Tidak

us waspada terhadap Kael. Aku rasa dia bukan

ak akan membiarkan siapapun mengha

i membatasi akses orang-orang tertentu dalam lingkaran b

a mendekatinya, mencoba membuka hati

adiri sesi latihan anggar, Kael tiba-ti

gan suara lembut, "Aku i

engan tajam. "Kau selalu datang saat aku sed

ku tahu aku sudah terlambat.

p Kael. "Kalau kau benar-benar ingin berjuang

suatu yang lebih dalam. Bahwa kekuatan sejati bukan hanya soal balas de

yang terus mengintai, dan ia tahu, perte

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY