or yang remang. Suara langkahnya nyaris tenggelam oleh riuh rendah suara televisi yang menyala di ruang tengah.
atang lagi, terdengar k
diem di situ! Bant
nada yang membuatnya merasa seperti beban. Tapi kali ini, dia tidak menjawab. Perlahan
adalah hal berbahaya. Tapi hatinya sudah te
erlihat ceria dan tanpa beban. Sementara Zaira? Dia
kan hangat dan pujian dari kedua orang tuanya, Zaira hanya menerima bisikan dingin dan tata
aku marah!" suara ib
k mampu mengubah suasana hatinya. Ayla tersenyum padanya, tapi senyum itu ter
ngkat piring,
bayangkan jika saja dia bisa hilang dari rumah itu. Tapi ia tak punya
erkata banyak, tapi kehadirannya seperti menambah tekanan di udara. Ibunya? Ia lebih sering me
kakeknya dengan penuh harapan. Tapi, sayangnya, harapan itu terasa ten
akang. Hujan yang mulai turun membuatnya basah, tapi dia tak peduli. Di sana, di baw
uga," ucap kakeknya
, sebuah senyum yang
alu di sini, Kak
ntuk bernapas, tempat yang bisa mene
adalah satu-satunya orang yang memahami Zaira tanpa syarat. Dia
dari yang kamu kira. Kakek percaya kamu akan jadi wanita he
lain. Namun, hatinya tetap terasa berat. Ada rahasia yang belum pernah terun
oridor yang penuh dengan suara tawa dan canda teman-temannya. Tapi baginya, d
balik sikap dinginnya ada luka yang mendalam. Setiap kali pulang, ia h
akaan sekolah, seorang teman baru mendekatinya.
Zee?" tanya Arga d
engangg
k teman. Mau duduk ba
g yang tidak menghakiminya. Mereka berbicara tentang buku, musik,
lah, Zaira melihat ibu dan Ayla berbicara dengan nada ser
in masalah," kata ibu dengan
i keluarga yang sebenarnya. Ia hany
keknya. Ia menangis dalam pelukan pria tua it
lain, Kakek. Aku
usap rambut cucun
mu punya kekuatan yang lebih besar dari
yerap kata-kata itu sebagai o
sia besar yang belum pernah diungkap. Rahasia yang jika
yang penuh dengan misteri, pengkhiana