ng konglomerat ternama, dan nama orang tuanya sangat populer.
lah mobilnya berwarna hitam, seb
ang jalan yang berjar
njemput nona Aura, laki-laki tadi mengatakan k
Anjani dengan mata
pai yang menjemput Aura bukan perintah Barata. Apalagi Baratpam, Anjani bergegas menghampiri tuk
ta Indah." Anjani langsun
an cepat menjalank
agaimana kalau nanti sampai di rumah, ternyata A
. Bagaim
ngung, ia tak bis
pada Ayudya nanti, jika apa ya
i merasakan kalau Ayudya
tapi Anjani tak mempunyai nomor ponsel Barata.
mata Indah," kata tukang gojek me
erdetak kencang. Ia bingung apa yang ak
s saja
semoga Aura benar-benar s
si keparat Barata. I
kah ragu mendekati pintu gerbang p
n satpam rumah dengan menyeret pintu gerb
ani dengan tubuh mulai gemetar. Wajahnya
n keningnya, dan men
lihat nona A
ggg
gambil langkah seribu, dan langsung pergi kedapu
engah menunggu dirinya. Ia ingin menghindari a
berjalan setengah b
Ia terpana saat melihat Ayudya duduk di ruang dapur dengan
dya berada di dalam rumah, namun ternyata ada d
paham kalau Ayudya hendak memasak
atikan layar ponselnya, hingga
kebiasaan Ayudya yang tak bisa memasak.
memasaknya dengan mengaku dihadapa
rsengal- sengal dengan dada berdebar-debar. Ia mena
" tanya batin Anjani kembali panik. Ia bing
tiba-tiba dari arah tangga at
cepat mengarahkan wajahnya ke arah
Anjani dengan mata m
enarik na
Nona Aura anak buah tuan
Aura sudah berada di rumah. Ia tersenyum dengan memeluk Aura dan
angis, habis suster
ada pelajaran tambahan. Jadi saya
suster! Bu Nina lagi sakit." ungkap Aur
amatis antara Aura putri kesayangannya d
tnya menanyakan kemana saja Anjan
as Ayudya, dan beralih pandangan ke Aura yang
enyum mende
kamar ya?" ucap pelan Ayudya, "Ma
kembali menaiki anak t
i temani Aura meng
um sambil mengangguk. Ia berdiri, perlahan m
udya membuat jantung Anja
i tempat duduk Ayudya. Ia hanya pasrah
nsfer uang ibu di kampung. Sedangkan kantor bank b
, ia tak begitu per
jani gadis lugu tak mungkin
un mengasuh Aura tak ada masalah apa-apa
ahan berjam- jam, dan beruntung gurunya segera menghubungiku. Kalau sampai terjadi sesuatu pada putriku trus gimana?
gan cepat membungkukkan tubuhnya
angi lagi. Saya tadi kerumah teman meminjam uang, untuk
mengusap wajahnya yang tak berkeri
akit?" tanya Ayud
ukkan kepalanya lagi, memperlihatka
u bisa membantumu. Aku bisa meminjamkan uang
a, saya bisa mengangsurnya sehabis gajian," ucap Anjani sed
n lanjutkan dengan memasak kesukaan Tuan
sek berisi bahan mentah, da
i sebenarnya. Dan Anjani merasa Barata bisa menyiasati se
bermain api dengan suaminya di belakangnya. Tapi bagi Anjani sen
wat telpon dengan mengatakan kalau uang kiriman dari Anjani sudah habis dan meminta agar Anjani men
n di rumah singgah, Barata tidak pernah m
teka teki tentang kalung dan laki-laki yang menggauli
a di samping itu Anjani tak ada ke
gas luar kota, sebagai yuri di sebu
ab bibi Suti sudah kembali pulang dan b
tak khawatir diruma
berbuat macam-macam dengan
adar akan perbuatannya serta takut ketahuan Ayud
jani salah. Barata bukan orang bodoh
pelan. Ia takut Aura yang baru s
a melirik tubuh Aura yang tertidur pulas memeluk guling
rek
erbuka, Barata yang sudah berdiri di
" pekik
Anjani dengan menempelkan telunjuknya ke bibir
amar, menutupnya perlahan sambil tan
nta denganmu Anja
berbicara. Ia segera menyergap bibir A
ari dengan merenggangkan
ngan tangan kirinya hingga membuat Anj
ga mulut Anjani serta jari jemari Barata menelusuri setiap leku
n ia tak berani membalas perlakuan Barata. Ia hanya diam menikmati apa ya
!" Teriak Au
mendorong tubuh Barata agar menjauh dari tubuhnya. Anjani membenahi pakaiannsamb
Susternya dan papanya di dalam k