/0/24879/coverbig.jpg?v=0d67d7338b7cc49c969c5ad1a9444060)
TAG
nya pendek-pendek seperti habis berlari jauh. Suara detik j
ang dingin oleh peluh. Keningnya berkeringat, meski
. Ia memejamkan mata lagi, mencoba menenangkan diri. Tapi bayangan tadi i
llah..." bi
a rasa malu yang entah ditujukan kepada siapa-kepada Tuhan, kepada dirinya sendiri, atau... kepad
kit gemetar. Matanya sesekali melirik ke arah ruang tengah-gelap dan sepi
ya pelan, mencoba membuang rasa be
mengenali wajah itu. Wajah yang baru saja membawa kenanga
ubuhnya di sebelah Pian yang masih terlelap-dengkurnya halus, damai, seperti tak pernah ada badai dalam hidupnya. An
gal samar di kulitnya, di sebagian besar tubuhnya terutama area intimny
Air dingin tak cukup menghapus apa yang terasa kotor dal
a kelu. Doa-doa yang biasa ia panjatkan terasa asing. Ia tak tahu harus be
i untuk Pian. Saat suaminya keluar kamar, menguap dan tersenyum sep
ti biasa ya, M
idur nyenyak?" tanya Pian
gak susah tid
berangkat ke sawah, seperti biasa, dengan langka
emudian, suara klakson ojek langganannya terdengar. Ia naik,
hujan semalam, tentang jalur yang becek dan sawah yang mungkin tergenang
pi yang belum juga mau pergi. Mimpi yang membuatnya
ngan gerakan mekanis. Meletakkan tas, menggulung lenganan diriku semalam?"
tidak, ada keramaian janda-janda Ganjen dan candaan mereka yang biasanya membuat k
lu dan harapan An
usat semesta kecil di pasar kota kecamatan. Lantai bawah toko selalu ramai-entah karena diskon boneka Barbie kw super, a
nak mereka dalam berbagai warna. Tak lama dari arah pintu masuk terdengar s
ggir, Janda Elite ma
lan di samping dua pemuda berkaus ketat dan rambu
te... dingin ya di sini, tapi kalau deket k
paham fungsi sosial dari keberadaan toko ini. Di meja tengah, teh tarik dan kue lapis sudah dis
an demo, dan tawa khas ibu-ibu muda yang menaw
a di sini? Nggak takut ketular
struk pembelian sambil menjawab pelan, "Sudah kebal
n jadi pasrah loh, Nis," sahut Tante Nani samb
i atas dengan kacamata hitam dan pashm
brangkasku. Gak bisa diganggu! Palingan kalau hatinya
jelas merona. Tapi dia sudah terlalu biasa dengan siulan nakal, kalimat ganda penuh m
ada yang lebih panas dari sinar matahari siang, dan lebih dingin dari AC t
elan, masih mengenakan celana seragam SMA, berjaket jeans. Menoleh sekilas, tidak berhen
aker kecil di pojokan diputar pelan tapi cukup untuk mengiringi gelak tawa rombo
im menthol memenuhi udara. Seorang brondong kurus tinggi sed
salah fokus tau!" goda Tante Tatik sambil mencubit ma
neka untuk hadiah keponakan mereka-atau pura-pura untuk keponakan
kan, walau senyumnya kerap kaku, matanya tetap fokus mencatat dan melayani p
a istri secantik kamu tapi ditinggal kerja tiap hari?" s
u di sini udah jadi maskot toko Tante Ganjen?"
" seru Om Rano sambil tertawa. Dia satu-satunya duda yang maksa ja
nya seperti sudah kebal, atau lebih tepatnya: tahu tak ada gunanya melawan de
rombongan itu pun bersiap pergi. Brondong-brondong mereka sudah siap di motor, ada yang sa
.. tempat yang sejuk," ujar Tante M
n atau di pelukan?" bala
motor satu demi satu menghilang di kejauhan. Dan toko pun menjadi hening. Hanya AC yang menderu pelan. Suara jam dind
pel seperti sudah tertanam kuat dalam jiwanya, padahal datang hanya se
*

GOOGLE PLAY