img Delapan Tahun Menjadi Istri Rahasia  /  Bab 4 Apa rencanamu setelah ini | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Apa rencanamu setelah ini

Jumlah Kata:1765    |    Dirilis Pada: 20/06/2025

i juga mencabik-cabik pondasi bisnisnya. David keluar dari gedung pengadilan hari itu bukan lagi sebagai David Alexander yang angkuh dan penuh percaya diri, melain

aimana komentar Anda

melakukan kekeras

erusahaan Anda set

ha melindungi. David merasa setiap langkahnya berat, seolah memikul beban puluhan ton. Setiap berita yang ia denga

ai pelaku KDRT dan pengkhianat. Foto Clara, dengan perut yang mulai membuncit dan wajah tabah, terpampang di samping wajah David yang kuyu. K

ormat, kini menghindarinya, atau menatapnya dengan tatapan kasihan. Bisikan-bisikan terdengar

ra, asistennya, dengan suara bergetar saat memasuki ruangan David. Wajahnya terl

rusahaan yang ia bangun dengan susah payah kini berada di ambang kehancuran. Putusan pengadilan yang mengharuskan Clara mendapatkan 50%

ngajukan banding. Setidaknya kita bisa mengurangi jumlah kompensasi dan tunjang

"Untuk terus mempermalukan diri sendiri di depan publik?

gaimana kau akan membangun kembali hidupmu. Jika perusahaanmu ha

edung tinggi di cakrawala kota, simbol ambisi dan kekuasaan yan

ya, Clara akan memenangkan segalanya. Clara terlalu kuat, terlalu cerdik, dan yang paling pentin

n akhirnya terangkat. Ia bebas. Kebebasan itu terasa manis, pahit, sekaligus membebani. Manis karena ia terlepas dari bayang-bayang David, pahit karena ia harus hi

engan jejak kekejaman David. Ia menyewa sebuah apartemen kecil di pusat kota, sederhana namun nyaman. Ia ingin hidup jauh dari

u detailnya. Ia hanya ingin memastikan David menerima konsekuensi penuh atas perbuatannya. Ia tidak peduli

emberitahu Clara melalui telepon. "Termasuk beberapa properti, saham perusahaan, dan seju

ung telepon. "Terima kasih,

a, yang selama ini tidak pernah ia sentuh. Ia ingin membangun hidupnya sendiri, dengan tangannya sendiri. Uang dari David itu a

an menjadi ibu. Setiap tendangan kecil di perutnya adalah pengingat akan keajaiban yang masih tersisa, dan motivasi untuk terus me

ngga, di mana ia bisa berbagi ceritanya dan mendengarkan kisah-kisah orang lain. Dalam kelompok itu, ia menemukan bahw

ve. Maya menjadi teman dekat Clara, seseorang yang bisa ia ajak bicara, tempat ia bisa meluapkan emosinya

ka duduk di sebuah kafe yang tenang. "Aku tidak tahu baga

. Aku punya anak yang harus kujaga. Dan aku tidak ing

setelah ini?"

g bisa membantu wanita-wanita lain seperti kita. Mungkin sebuah yayasan atau pus

ara. Kau punya kisah yang kuat, dan kau

uing-puing. Ia terpaksa memecat sebagian besar karyawannya, menjual aset-aset yang tidak esensial untuk membayar utang d

ketakutan, suara benturan kepala, dan yang paling mengerikan, tangisan bayi yang tidak pernah ia denga

malamnya di bar, mencoba memadamkan ingatan yang menyakitkan. Namun, alkohol hanya memberikan

n terlibat dengan skandalnya. David sendirian, terisolasi dalam kehancurannya sendiri. Ay

ahnya suatu kali. "Aku selalu memperingatkanmu tent

utakan oleh ambisi, mengabaikan semua nilai-nilai penting dalam hidup. I

yayasan baru yang berfokus pada pemberdayaan wanita korban kekerasan dalam rumah tangga. Artikel itu memuji keberanian Clara, semangatnya untuk b

elah menemukan kembali dirinya, membangun kembali hidupnya, bahkan dari puing-puin

, wanita yang ia anggap lemah, ternyata adalah wanita yang paling kuat yang pernah

senyum manis dan mata penuh cinta. Wanita yang ia abaikan, ia khianati, dan ia sakiti. Sekarang,

bangkit. Bukan untuk mendapatkan kembali apa yang telah ia hilangkan, karena ia tahu itu mustahil

mentalnya. Ia mulai membaca buku-buku pengembangan diri, mencari bimbingan untuk keluar dari kegelapan yang melingkupinya. Itu

ia lakukan. Ia menyumbangkan sebagian kecil dari sisa kekayaannya untuk yayasan Clara, secara anonim. Ia tahu Clara tidak akan

id menatap nama Clara di surat itu, dan nama bayinya yang mungil. Ada rasa sakit yang menusuk di hatinya. Ia tidak akan pernah bisa melihat anak

itu menusuknya lebih dalam daripada segala cemoohan publik atau kerugian finansial. Ini

kutinya. Namun, ia juga tahu bahwa ia tidak bisa terus hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Ia harus menemukan cara untuk hidup dengan penyesalannya, da

ng yang mulai bermunculan. David tahu, meski hidupnya terasa kelam, ia harus

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY