img Kenangan Obsidian  /  Bab 5 Suara di bawah batu | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Suara di bawah batu

Jumlah Kata:855    |    Dirilis Pada: 25/06/2025

bentuk oleh jeritan yang membeku dalam waktu. Tidak ada yang tumbuh. Tidak ada lumut, tidak ada lumut kerak, bahkan ku

kulit di tangan kanannya dan lentera hidup di tangan kirinya. Cahay

gan tersegel di sini?

ngkah di belakangnya, mengang

ah satu yang asli. Itu disegel ket

segel... atau

senyum dari sudu

tar rendah, ditutupi lapisan abu hitam yang mengeras. Ada simbol-simbol yang digambar tangan, kikuk tetapi kuno. Salah satunya, diukir di batu dengan darah yang membatu, tampak sangat mirip dengan milik Aeolina... tetapi terbalik. "Apa itu?" "Simbol Fractured Ward," kata Ezkhar. "Mereka yang tidak mau menjadi bagian dari Kekaisaran maupun pemberontak. Mereka percaya bahwa api tidak boleh punya tuan. Itulah sebabnya mereka disingkirkan." Asha berlutut di depan batu itu. Dia merasakan abunya bergetar, seperti saat mereka berlatih. Namun, ini tidak seperti sebelumnya. Itu bukan kenangan tunggal. Itu adalah penggabungan, jalinan. Seolah ribuan pikiran telah dipadatkan ke satu permukaan. "Jika kau men

glihatan itu,

ara Penjaga itu mati. Dia tidak menangis. Dia hanya meme

ih

simpan dalam ingatan itu. Buka

sebuah

ara Ezkhar menyadarkanny

. Pembuluh darah di lengan kirinya diwar

pi bukan untuk menyalakannya... tetapi agar

emejamka

at akarnya." "K

ncondongkan tub

ahwa, untuk mengakhiri perang, mereka harus menyegel api itu sendiri. Ja

ereka

lakukannya, mereka juga menyegel diri mereka sendiri

a. Tidak seperti saat-saat lainnya. Kali ini tidak berusaha mengen

rus kulakuka

ang lelah tampak berat karena ra

ia ke dalam jaringmu. Jika kau bisa melakukannya, a

kan di

. Kau akan dinetral

ejamkan

ga tidak membiarkan dirinya terbawa suasana. Dia mendengarkan. Suara-suara itu tidak lagi berteriak. Mer

i dengan kata-kata.

ng mengelilingi batu mulai retak, dan se

tu tida

itu te

simbol baru tetap ada, terukir di abu hidup: sebuah s

gguk dengan s

api tegas. "Aku masih punya ruang." Saat mereka meninggalkan gua, suara itu kembali. Bukan dengan suara. Dengan makna. Batu-batu di lembah itu tidak lagi diam. Mereka menggumam

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY