yang lebih luas di kawasan perkantoran elit Jakarta Selatan. Timnya bertambah menjadi sepuluh orang, semua profesional muda yang bersemangat, terinspirasi oleh visi Aleandra untuk lans
ma Aleandra Greenworks kini iden
u yang luas, taman tematik, dan konsep roof garden yang ambisius. Aleandra menenggelamkan dirinya dalam desain, menghabiskan malam-malam tanpa tidur untuk menyempurnakan setiap detail, mulai da
kerjaan, membahas progres proyek, atau tantangan di lapangan. Namun, perlahan tapi pasti, percakapan itu merambah ke topik pribadi. Mereka bertukar cerita tentang pengalaman hidup, impian, dan bahkan ketakutan terd
at menantang," suara Arjuna terdengar hangat di telepon suat
ingin menyerah," Aleandra tertawa kecil, sedikit kelel
pohon besar berawal dari bibit yang kecil. Dan setiap tantan
h gurun. Dia tidak lagi merasa harus membuktikan apa pun kepada siapa pun kecuali dirin
an siang di sebuah restoran keluarga. Aleandra awalnya ragu. Sudah lama dia tidak mengenalkan Arya pada pria lain
ng kartun favoritnya, dan bahkan bermain tebak-tebakan lucu yang membuat Arya tertawa riang. Aleandra mengamati interaksi mereka den
rjuna setelah mengantar mereka pulang. "Kamu
Arya adalah duniaku," A
dengan Raffael. Raffael tidak pernah menyukai musik klasik; seleranya lebih ke arah musik electronic dance. Malam itu, di aula konser yang megah, Aleandra merasa jiwanya kembali hidup. Alunan melodi yang
merasa nyaman dan tenang. Dia menceritakan lebih banyak tentang masa lalunya, tentang bagaimana dia menunda impian bisnisnya
anya menatap Aleandra penuh empati. "Tapi lihatlah kamu sekarang. Ka
a mengakui. "Terutama saat harus be
utasi Raffael memang sudah hancur di kalangan industri
ak lagi merasakan kepuasan dari kejatu
"Tapi... saya merasakan sesuatu yang istimewa denganmu. Kamu wanita yang kuat, berbakat, dan
a dari masa lalu masih membekas. Namun, dia juga tidak bisa memungkiri bahw
berbisik. "Aku takut. Aku tidak ingin terl
akan memaksamu. Kita bisa berjalan pelan-pelan. Saya akan buktikan bahwa saya
tanya meyakinkan. Aleandra tersenyum tipis.
, atau sekadar berbincang di telepon. Arya pun semakin akrab dengan Arjuna, seringkali meminta Arjuna untuk menemaninya bermain atau membaca buku
rjaannya dan ditinggalkan Nayla, mulai merasa putus asa. Sumber penghasilannya nyaris tidak ada, dan dia terpaksa menumpang di rumah orang tuanya. Nyonya Karina, yang j
dari kantor, ponselnya berdering. Nama "Raffael" tertera
ris menangis. "Aku tidak punya apa-apa lagi! Semua hancur! Aku
g menyabotase dirimu sendiri," Aleandra menjawab
ana-mana!" Raffael berteriak. "Aku butuh uang! Aku butuh bantuanku! Aku tahu
eminta bantuannya setelah semua yang terjadi
ingin. "Kita sudah cerai. Jangan pernah hubungi aku lagi untuk urusa
h. Raffael tidak berubah. Dia masih sama narsis dan egoisnya. Dia tidak
mencoba mendekati Arya secara langsung. Suatu hari, saat Arya sedang menunggu dijemput di sekolah, Nyonya Karina tiba
ur pengasuh Arya. "Anda tidak punya hak unt
Nyonya Karina berteriak, m
nya. Adegan itu terekam oleh kamera keamanan sekolah,
s, Bu Aleandra," kata Bapak Suryo tegas. "Kita bisa m
. Saya tidak ingin Arya merasa tidak aman
t mereda. Raffael dan Nyonya Karina menyadari bahwa Aleandra tidak
a rapuh atau korban. Dia adalah seorang pejuang. Dia telah berhasil mengamankan hak asuh penuh Arya, memba
las. Dia memastikan setiap detail lanskap, dari pemilihan material hingga penempatan tanaman, sesuai dengan konsep keberlanjutan dan estetika yang diinginkan klien.
a, Arjuna menatap Aleandra dengan pandangan yang dalam. "Kamu tahu, Aleandra, a
ia menerima pujian setulus itu. "
bangkit dari semua kesulitan, membangun semua in
ra merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang otentik. Bukan kebahagiaan palsu yang dibangun di atas kebohongan seperti
enworks menjadi bintang utama dalam acara itu. Setiap orang memuji desain lanskap yang inovatif, indah, dan fungsional. Bapak Sur
a melihat Bianca berdiri di sampingnya, matanya berkaca-kaca karena bangga. Dia melihat Arya, yang kini su
Di samping Raffael, Nyonya Karina juga ada, raut wajahnya menyiratkan kekalahan dan kemarahan yang pahit. Mereka berdua datang, mungkin karena undangan umum, dan
ah kesadaran yang dingin. Raffael adalah masa lalunya. Dia telah melangkah maju. Dia telah membuktikan bahwa dia t
endam, melainkan senyum kemenangan yang tenang. Senyum yang mengatakan, '
memenangkan pertempuran besar dalam hidupnya. Dia telah membalas dendam dengan cara yang paling elegan: menjadi dirinya
tangguh, arsitek lanskap visioner, dan ibu yang penuh kasih. Dia telah menemukan cinta sejati-cinta pada dirinya sendiri, pada p