img  /  Bab 1 Kerudung dan Kebohongan | 4.76%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Penulis:
img img img

Bab 1 Kerudung dan Kebohongan

Jumlah Kata:889    |    Dirilis Pada: 03/07/2025

a setiap langkah menuju altar adalah langkah yang semakin jauh dari kehidupannya sendiri. Dia merasakan geli di bel

persempit wajahnya, memanjangkan dagunya, dan menggambar bayangan yang tepat di bawah tulang pipinya, seperti Lara. Dengan setiap tarikan napas

a melakukan gerakan palsu, jika dia menciumn

ingga membuatnya mual. ​​Dia menelan ludah. Dia menatap pantulan dirinya di cermin besar: d

a, sambil mencondongkan tubuhnya ke bahu Lara. "Sombong. Seolah

esa yang tidak tersamar. Di belakang mereka, dua penata rias memeriksa setiap garis bayanga

. Kau pergi ke sekolah balet di Paris. Kau mematahkan pergelangan kakimu saat beru

ulan lagi kehidupan. Harga hati nuraninya. Pintu ganda ruang tamu terbuka dengan derit yang khidmat. Musik biola mengalir keluar seperti sungai kristal. Di ujung terjauh, karpet putih-bukan merah, putih seperti batu nisan yang baru dipoles-membawanya langsung ke pria yang menunggunya: Héctor Rivera. Dia lebih tinggi dari yang dibayangkannya. Setelan hitam yang dibuat dengan sempurna menekankan ketegangan yang terpendam di bah

, pebisnis. Wajah-wajah yang tersenyum, mulut-mulut yang bergumam mengucapkan selamat, mata yang bersinar karena rasa ingin tahu dan iri. Ti

ra para tamu, membuat gerakan kec

kakinya. Ia merasakan sentuhan lembap dari setetes keringat menga

mengulurkan tangannya. Mia menempelkan tangannya di atas tangan Héctor: kuat, dingin, seperti marmer. Sesaat, ibu jarinya menyen

m, metalik. Hampir se

bukan pertanyaan, bukan celaan

kemunduran," jawabnya, mengatur suaranya dengan presi

s dalam tatapannya. Dia tahu ada sesuatu yang

ar. Bisikan penuh harap memenuhi

erasakan setiap kedipan sep

Salazar, m

l bercampur dengan gambaran saudaranya di brankar rumah sakit. Bertahanlah, p

dalam pergelangan tangannya. Sentuhan sekilas, hampir tidak disengaja, tetapi Mía merasakan t

ak memberi selamat padanya. Setiap ciuman di pipinya adalah tusukan jarum yang membuatnya tetap terjaga. Setiap gelas

bibirnya nyaris tidak menyentuh bibirnya. Dingin. Napasnya terasa seper

i telinganya. Cara dia menyebut namanya membua

n di suatu tempat, di balik tabir, air mata hangat mengalir dan meng

lambat, ia akan m

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY