img Aku Kembali Bukan Untuk Cinta  /  Bab 4 menyembunyikan kegelisahannya | 16.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 menyembunyikan kegelisahannya

Jumlah Kata:1844    |    Dirilis Pada: 08/07/2025

ngit, seperti biasa, bangun dengan ceria, mengisi apartemen sederhana itu dengan tawa dan celotehannya. Ayla berusa

beberapa waktu ke depan, dan Bu Lastri dengan ramah meyakinkannya. "Jangan khawatir, Nak Ayla. Saya a

sel Ayla berdering. Nama

menyiapkan semuanya. Ada konferensi pers kecil di kantor Bara, untuk mengumumk

elah tiga tahun menghilang bak ditelan bumi. Ia tahu, semua mata akan tertuju pad

wab Ayla, meskipun hati

sil yang rapi. Riasan tipis ia bubuhkan untuk menyamarkan kantung mata akibat kurang tid

rkerumun di lobi, kamera berkedip-kedip, dan mikrofon menjulur ke segala ara

tu masuk khusus. "Siap?" bisik

gguk. "Sebi

di sebuah ruangan kecil yang terhubung langsung dengan ballroom tempat konferensi pers akan diadakan. Bara terlih

yum. Rasa canggung menyelimuti udara di antara mereka. Ayla tahu,

Bersikaplah seolah kalian sedang dalam masa pemulihan, berusaha memper

k. Bara hanya

ra naik ke panggung. Jantung Ayla berdetak semakin cepat. Ia berjalan di samp

sing wartawan yang saling berebut posisi segera mengikuti. Ayla mencoba untuk tidak

aha untuk terdengar tenang dan meyakinkan. Ia menjelaskan tentang restrukturisasi perusahaan, tentang upaya untuk mengat

ini telah menyiapkan beberapa

n ia segera menguasai diri. "Saya, Ayla, ingin menegaskan kembali dukungan

ahnya. Ia menatap Bara sekilas. Raut

kami memilih untuk menghadapi ini bersama. Saya kembali ke sini untuk mendukung Bara, untuk bersama-sama melewati t

k, beberapa di antaranya tampak terkejut. Kehadiran Ayla, yang dulu menghilang misterius dari kehidupan Bara

nghilang selama beberapa tahun. Mengapa baru sekarang And

menjawab diplomatis. "Ada saatnya kami perlu introspeksi, memberi ruang satu sama lain. Namun, di saat sulit seperti

ait dengan klausul perjanjian pra-nikah yang memungkinkan

n. Ayla merasakan Bara di s

-mata untuk mendukung suami saya. Perjanjian pra-nikah kami adalah urusan pribadi yang sudah kami selesaikan. Fo

utamanya kembali. Tapi ia harus mempertahankan sandiwara ini. Bara

usaha menjawab dengan kompak, meskipun di balik layar, mereka sama sekali tidak kompak. Mereka bahkan belum berdis

bali ke ruangan Bara. Bara melemparkan jasnya ke sofa

gumamnya, lebih kep

idaknya, kita sudah memberikan kes

andai berbohong, Ayla. Aku hampir percaya denga

ak bereaksi. "Itulah gunanya kita di sini, Bara

selanjutnya?" tanya

Aku perlu mendekatinya, membangun kembali kepercayaannya. Dia pasti meng

ara mencibir. "Wijaya buka

ja sama dengan pengacara Arini. Siapkan semua dokumen yang diperlukan untuk membekukan a

erjuangan yang panjang. Kepercayaan di antara mereka sudah hancur

wa makan siang untuknya, dan bahkan sesekali muncul di acara-acara sosial perusahaan yang Bara hadiri. Setiap kali mereka tampil di depan um

tentang "pasangan yang rujuk" ini. Ayla selalu menjawab dengan diplom

Ayla sering berkata dengan senyum ramah. "M

i antaranya sinis. Namun, sebagian besar karyawan Paramarta Group, yang khawatir akan masa depan per

mbalinya Ayla. Ia tidak menyangka. Ia bahkan menghubungi Ayla secara

sempatan emas. Ia harus mendekati Wijaya,

baya itu terlihat sangat ramah, senyumnya lebar, namun mata Ayla tak pernah lepas d

basa-basi yang manis. "Saya tidak menyangka And

aya hanya merasa sudah saatnya untuk ke

Saya rasa Bara lebih membutuhkan keajaiban saat i

Paman," Ayla membalas, tatapannya luru

etia, Ayla. Saya tidak menyangka. Du

ati-hati. "Dulu adalah dulu, Paman. Sekarang, s

dihadapi Bara. Wijaya terus-menerus mencoba memojokkan Bara, menyalahkan Bara atas semua

Wijaya berkata, menyeruput wine-nya. "Saya sudah serin

s, senyumnya tipis. "Mungkin Bara memang terlalu fokus pada p

ncoba membantu. Tapi Bara keras kepala. Sekarang, satu-satunya cara untuk menyelamatka

apa, Paman?" tanya Ayla,

dak produktif, mengalihkan sebagian kepemilikan saham kepada inves

adalah dirinya sendiri. Ia tahu, Wijaya sedang mencoba menguasai saha

erkata, berpura-pura setuju. "Saya

an bersama," Wijaya menekankan. "Saya sudah berbicara de

mbil alih semuanya. Tapi dengan kembalinya Ayla, dan rencana tuntut

strategi. Ia segera menghubungi Arini, me

la," kata Arini. "Kita harus segera mengajukan tun

meskipun masih enggan berinteraksi langsung dengan Ayla, mulai menunjukkan sedikit kooperatif. Ia member

ga jarak dari Bara, agar rahasia Langit tetap aman. Namun, ia juga harus cukup

mancarkan kesedihan. Terkadang, Ayla melihat Bara menatapnya dengan tatapan campur aduk: amarah, kebencian, namun juga sed

diucapkan dengan hati-hati. Ayla tahu, Wijaya adalah lawan yang licik. Tapi ia juga tahu,

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY