img The Ugly Duckling  /  Bab 6 Chapter 6 | 13.04%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Chapter 6

Jumlah Kata:1904    |    Dirilis Pada: 19/11/2021

Coba susulin deh, pasti masih terkejar." Melihat anak sulung Saka berdiri tepat di de

ue ini anak hukum heh?" Rasya sekarang memelototinya dengan galak. Kadang Bintang mikir apa semua anak hu

uga tak bersalah? Jangan main asal tuduh aja dong, Bang. Itu namanya fitnah.

ua waktu tadi lo bilang suka sama bokap gue. Lo kira gue budek apa?" Ras

ebenaran yang sesungguhnya. Memang tadi gue bilang kalo gue itu suka sama bokap lo. Suka liat bodynya yang keren bingits maksudnya. Apalagi kalo, tolon

ntang memasang wajah lugu tidak berdosa sementara wajah Akbar dan Raphael b

n semuanya? Jangan ntar tetiba nyokap lo dateng lagi mau ngebotakin rambut gue. Ya udah gue cabut dulu ya semuanya." Tanpa memberi kesempatan Rasya untuk berbicara, Bintang d

rus secepatnya kembali ke rumah masing-masing. Rapha dan Akbar juga sudah tidak terlihat batang hidu

nyampenya kemaleman." Tria berbicara separuh berteriak karena kencangnya suara motor yang digas kandas olehnya. Bintang yang duduk di boncengan

kalau ada hal yang berbau-bau mistis begitu. Bisa kebawa mimpi gue, Tri.

alu lewat jalan itu kok. Aman surahman dah pokoknya. Na

ia ini balap coba? Beda tipis dengan Marc Marquez sepertinya. Dalam hati Bintang berdoa semoga saja tulang

lalui itu harus melewati kuburan tua yang seram sekali karena tidak terawat. Belum lagi gelapnya sisi kanan dan kiri jalan yang sama sekali tidak memiliki pen

ereka miliki hanyalah lampu motor Tria. Bulu kuduknya meremang seketika. Sepertinya sahabat oroknya ini membohonginya. Adrenalin Bintang meninggi saat motor Tria semakin jauh memasuki jalan sempit yang sangat gelap

erat sambil terus memejamkan matanya. Suara tawa lirih nyaris seperti meringkik itu membuat rasa takut sekaligus penasaran Bintang ba

AAA

kanan dan mereka berdua terlempar ke sisi tanah basah yang lembek karena terkena air hujan. Pandangan Bintang k

kesusahan untuk menegakkan kembali motor gedenya. Lembeknya tanah menyebabkan motor selalu oleng hingga hampir saja menimpa tubuhnya. Suara tawa tertahan mulai kembali terdengar. Bintang terduduk di

lu gue dong Bi, gue mau berdiriin motor. Kalo nggak, ntar makin lama kita di sini. Lo mau?" B

n cahaya lampu yang menyilaukan mene

ang lewat ke sini. Kita minta bantuan mereka aja yuk?" T

bagaimana, Tri?" Otak cerdas Bint

h, akhirnya ada kera eh orang juga yang nolongin kita. Ayo berdiri, Bi." Tria berusaha memapah tubuh semok Bintang, karena Bint

menjerit ketakutan membuat para pembullynya tertawa-tawa kesenangan. Tepat pada saat Bintang nyaris kehilangan kesadaran, Bintang melihat Altan menererobos masuk ke gudang diiringi dengan kakaknya Langit dan beberapa ora

. Jangan maen balap aja. Dijalan tikus lagi. Begini nih akibatnya!" Bintang mengenali

ok sama kangguru. Geli gue liatnya." Suara Raphael menimpali. Bintang tetap diam dengan dan menghapus air mat

ia rindukan siang malam. Suara Tian. Tian meraih tangan dan pinggang Bintang bermaksud untuk menggendongnya. Tanpa mau

i. Ini kakak juga minjem motor anak-anak club. Nanti kamu sakit. Ayo!" Semakin kuat Tian menarik lengannya, sem

apa kata-kata kakak hah? Kok kamu sekarang nggak sopan banget sama kakak?" Bi

an kan tadi naik mobil. Lanjut aja perjalanan

gai bagian dari keluarga. Akan halnya Tian, ada sedikit rasa tidak terima dihatinya saat melihat gadis cilik yang biasanya menjadikan dirinya sebagai pusat hidupnya, tiba-tiba saja mendadak mengabaikannya. Istimewa melihat Bintang nemplok seperti anak

n bukan amatir. Masa bisa tetiba bisa jatuh nggak ad

jatuh lah!" Tria tidak sudi kalau kemampuannya sebagai seorang pembalap

menjawab. Dia hanya menunjuk pada suatu arah. Akbar, Altan dan Tr

un-ayun si dahan, Tan. Gue takut." Bin

menjuntai kebawah gitu. Saoloh, lo bacul amat sih jadi orang, Bi? Percuma juga body segede gaban tapi nyali cuma sebesar kacan

ngkel. Kita boncengan bertiga aja ya?" Ujar Altan. Tanpa banyak bicara Tria bermaksud unt

alah nginep lagi di rumah sakit. Udah lo ikut gue aja, Tri. Kita b

pi.

r menggas secara tiba-tiba, Tria kaget dan refleks memeluk pinggang Akbar. Sementara yang dipeluk cu

pul di mari? Mana pada naik mo

k club yang ngeliat kalian masuk jalan tikus. Karena khawatir, kami nyusul ke sana dan minjem motor anak-anak club. Jelas gajah s

. Paling gue cuma bilang ka

rut l

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY