img Kau Sakiti Orang Yang Salah  /  Bab 5 melelahkan | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 melelahkan

Jumlah Kata:1547    |    Dirilis Pada: Hari ini00:16

jauh dari hiruk pikuk Jakarta. Namanya Kota Harapan, sebuah nama yang ironis mengingat betapa hancurnya harapan Luna. Ia memilih kota ini karena letaknya yang terpencil dan jauh dari ja

rampilan khusus selain melukis, yang kini tidak mungkin ia lakukan mengingat kondisinya. Ia mengambil pekerjaan serabutan apa saja yang bisa ia temukan: membantu di waru

anya. Mereka tidak banyak bertanya, dan Luna bersyukur atas privasi yang mereka berikan. Ia menghindar

tu oleh ibu pemilik kos yang baik hati. Proses persalinan berlangsung lama dan menyakitkan, namun Luna menahan setiap desah dan jer

il yang asing baginya, Luna mela

i surga, mengusir semua rasa sakit dan kepedihan yang telah Luna rasakan. Saat bidan meletakkan bayi mungil itu di dadanya, Luna me

ehat sekali," kata bida

ng lembut. Air mata kebahagiaan dan kelegaan membanjiri

bawa oleh kehadiran bayi ini ke dalam hidupnya yang gelap. "Rayyan," bisiknya. "Namamu Rayyan." Rayyan, sebuah nama ya

i benar-benar berbeda. Tidak ada lagi kemewahan, tidak ada lagi kehidupan sosial yang gemerlap, tidak ada

encari pekerjaan yang bisa ia lakukan sambil menjaga Rayyan. Ia menerima jahitan dari tetangga, membuat kerajinan tangan kecil untuk dijual di pasar m

-malamnya dihabiskan untuk menyusui Rayyan, mengganti popok, atau menenangkan tangisannya. Siang harinya, ia harus tetap pro

isan Rayyan. Ada kalanya ia merasa kewalahan, lelah hingga ingin menyerah, namun setiap kali ia menatap wajah mung

erakhir di kota kecil ini. Ia hanya memperkenalkan dirinya sebagai Luna, seorang ibu tunggal yang berusaha keras untuk anaknya. Ia takut, sangat takut

pa bantuan siapa pun. Bekas luka fisik dari malam kelam itu perlahan sembuh, namun hatinya masih terluka

g ceria dan aktif. Rambutnya mulai tumbuh lebat, dan matanya memancarkan kecerdasan. Setiap s

at pada Reza. Anak itu begitu mirip dengan pria yang telah menghancurkannya. Mata yang sama tajamnya, hidung yang mancung,

ngat pelukan palsu Reza. Setiap kali ia mencium kening Rayyan, ia teringat ciuman beracun Reza. Ada saat-saat

mana bisa benih dari pengkhianatan yang paling menyakitkan menghasilkan makhluk sekecil dan semurni

idak pernah sedetik pun. Justru sebaliknya, ia mencintai Rayyan lebih dari apapun. Rayyan adalah anu

atu malam, mengusap lembut pipi Rayyan yang sedang

ggung jawab atas dosa-dosa ayahnya. Luna berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan pernah membiarkan masa lalu memengaruhi cintanya pada Ra

rsus menjahit secara daring di sela-sela kesibukannya, meningkatkan keterampilannya agar bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Ia juga mulai menjual lukisan-lukisan kecilnya secara online mel

mudah tersenyum, dan sangat menyayangi ibunya. Setiap pagi, ia akan membang

g Luna anggap sebagai karya seni terindah di dunia. Gambar itu adalah sosok wanita

memeluk Rayyan erat, menciumi pi

mnya. Kedamaian yang tidak pernah bisa diberikan oleh kekayaan, status sosial, ata

uti setiap langkah, dan matanya yang cokelat gelap memancarkan rasa ingin tahu yang tak terbatas. Saat itulah, kemiripan Rayyan den

, kini, luka itu tidak lagi terasa begitu perih. Kehadiran Rayyan telah mengubah segalanya. Anak itu telah mengisi

tidak ingin Rayyan tahu tentang kebengisan ayahnya, atau tentang bagaimana ia lahir dari sebuah malam yang

Dan saat itu tiba, Luna akan harus menemukan cara untuk menjelaskan kebenaran t

an kecil yang ia temukan dalam hidup sederhana mereka. Ia telah berhasil bertahan

mungkin telah kehilangan segalanya, namun ia telah mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga: cinta tak bersyarat seorang anak, dan kekuatan untuk b

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY