yang susah payah ia bangun selama lima tahun terakhir. Ia pulang ke apartemennya dengan langkah gontai, otaknya dipenu
di kafe itu tumpah ruah. Ini bukan hal baru baginya. Malam-malam seperti ini, di mana bayangan Anya dan kecelakaan itu kembali menghantuinya, adalah
Lia di antara isaknya. "Aku tidak
at-saat tergelapnya, seringkali meragukan dirinya sendiri. Mengapa ia selamat? Mengapa bukan Anya? P
g mata. Bibi Mira, ibu Anya, memeluknya erat, namun di balik pelukan itu, Lia bisa merasakan ketegangan, duka yang bercampur dengan pertanyaan tak terucap. Paman Hadi, ayah Anya, lebih parah lagi. Pr
ah lepas dari Lia. Saat itu, Lia tahu, dendam telah berakar di hati Rizky. Cinta mereka terlalu besar, terlalu dalam, untuk tida
iversitas yang berbeda, di kota yang berbeda, mencoba membangun kembali hidupnya, sepotong demi sepotong. Ia memutus kontak dengan hampir semua teman lamanya,
di kafe itu, adalah sebuah jebakan. Lia tahu, Maya tidak bermaksud buruk. Ia hanya ingin mereka kembali berteman, menyatu
m galeri. Foto-foto Anya. Anya yang tersenyum ceria, Anya yang sedang memeluknya, Anya yang sedang tertawa lepasmata membasahi layar ponselnya. "M
duduk di kelas, mencoba fokus pada materi kuliah. Namun, pikiran Rizky dan kat
untuk menguras energi yang menumpuk akibat emosi semalam. Ia berjalan tanpa tujuan, melewati jalanan ramai, menembus keru
suara familiar m
ia
aik. Lia menoleh, dan melihat sosok David, teman lama mereka, yang dulu juga dekat d
a membuat suasana hati orang lain membaik. Ia juga salah satu orang yang ada di pesta ulang tahun teman mereka malam itu. Se
yum lebar. "Aku sering lihat kamu di kamp
d... hai. Maaf, aku... aku
ngangkat alisnya, nada suaranya berubah menjadi lebih serius. "Lia, jujur
u... aku cuma but
u pasti berat banget. Kita semua juga. Kehilangan Anya itu pukulan tel
ng yang tidak menyalahkannya secara terang-terangan. Namun, tetap saja,
lanjutkan, suaranya sedikit ragu. "A
Tentu saja, Maya pasti menceritakannya pa
awab Lia
lekat. "Bagaima
kat bahu. "
rubah drastis setelah Anya tiada. Dia jadi sangat tertutup, pe
d," Lia berbisik, suaran
sorot iba. "Aku tahu,
bisa tidak adil? Aku yang selamat. Dia yang
nya tegas. "Itu kecelakaan, Lia! Bukan salahmu! Kamu di sana, k
ata kembali menggenang di matanya. "Dan aku mengert
gat terluka. Dia melampiaskannya padamu. Tapi kamu harus tahu, Lia, bahwa itu bu
ata David menghangatkan hatinya sedikit, namun rasa bersalah it
?" Lia memberanikan diri bertany
erjaan. Tapi aku tahu, di balik semua kesibukan itu, dia masih membawa luka yang sama." David
i indah. Anya selalu bercerita tentang betapa Rizky adalah dunianya, dan Lia seringkali menjadi pendengar setia dari kisah
a Lia pelan. "A
an karena dia benar-benar membencimu, Lia. Tapi karena dia terlalu
terlalu besar? Ataukah memang ada kemarahan yang tulus di sana, karena ia, Lia, adalah penyebab tragedi itu? Lia tidak tahu.
ata Lia, merasa semakin tid
ah kita... bisa kita bertemu lagi? Aku ingin n
David yang tulus membuatnya sulit untuk berkata tidak. David adalah jembatan
ranya nyaris tak terdengar
. "Oke! Jangan cuma
ka lebih banyak lagi kenangan. Namun, ia juga sadar, ia tidak bisa lari selamanya. Bayangan Anya akan selal
lam dalam kuliahnya, tetapi setiap kali ia menutup mata, ia melihat wajah Anya yang pucat, dan mendenga
terdengar suara buku yang dibalik dan ketikan keyboard. Lia mencoba membac
ang membukanya, terutama setelah insiden kecelakaan itu. Ia hanya menggunakan akunny
ngnya berdebar kencang. Rizky jarang sekali mengunggah apapunmerah. Foto itu diambil di taman belakang rumah Anya, di hari ulang tahun Anya beberapa
, Rizky menuliska
bahagiaan. Setiap hari tanpamu adalah siksaan. Aku merindukanmu, Sayang. Selama
di dadanya. Rizky tidak pernah berhenti menyalahkannya. Ia tidak akan pernah memaafkannya. Pesan itu, y
lari dari bayangan ini. Bahkan di dunia maya, di mana ia mencoba melarikan diri, Rizky masih bisa me
in. Ia merasa sendirian, lebih sendirian dari sebelumnya. Ia adalah Lia, korban selamat yang terkutuk, luka yang tak kunjung sembuh
ya, dan bagaimana ia akan mencari pengampunan, baik dari Rizky maupun dari