. Aku hanya berdiri di sana
enjelaskan. Tapi Clara yang dulu sudah tiada. Dia telah mati di suatu tempat di
eninganku. "Kamu tidak akan m
i?" tanyaku,
pa
ataku. "Aku ma
di ruang tamu dengan Karina kesayangannya. Aku tidak meras
sampingku. Dia melingkarkan lengannya di sekeliling
dilah anak baik. Berhentilah bertengkar dengan Karina. Pernikahannya min
nya di rambutku dan m
bisikku
akan melepaskan semua yang berhubun
mi semua pergi ke pesta bersama. Sebuah
katanya, membukakan pintu belakang mobilnya untuk
eka membicarakan lelucon lama, kenangan SMA, sebuah dunia yang tidak pernah
mahal. Itu adalah seluruh krunya. Mereka semua menyapa Karina de
kata Marco, mengedipkan mata pada Bas
nnya." Dia mengatakannya dengan cara yang membuatnya terdengar seperti lelucon, se
api dia tidak membelaku. Dia hanya menarik kursi untukku, sebuah isyarat b
ncapai Karina. "Tidak untuknya. Itu membuat wajahnya memerah." Dia tahu detail ke
um lemah, s
botol, tetapi dengan truth or dare. Botol it
ntang kamu main Pocky game de
ke sekeliling sebelum mendarat pada Bas.
u tidak memberinya kepuasan dari sebuah reaksi.
kenapa
mereka. Ruangan itu meledak dalam sorak-sorai saat mereka meng
mpa sekarang. Semua orang di ruangan ini telah lupa bahwa aku bahkan ada
melihat itu terjadi ketika dia benar-b
ngan Paling Imut di tahun terakhir SMA," kata Leo de
tir semalaman untuk membawakanmu
kan tangan dan mengambil tanganku. Tangannya hangat, tanganku sedingin e
kataku, senyumku ter
bodoh itu. Bahwa aku masih gadis yang sama yang akan