a cela dari citra suaminya, Baskara Wijoyo. Gaunnya dirancang khusus, postur
askan sosis bakar untuk seorang wanita muda yang terkikik di seberangnya. Wanita itu Jovita Lestari, putri dari
ambut dengan alasan-alasan remeh Baskara dan kepolosan palsu Jovita. Dia mengunggah foto selfie yang pedas, tetapi
u oleh Jovita, yang mengenakan gaun Chanel vintage milik Adelia. Jovita, dengan angkuh dan penuh kemenanga
angannya melayang, mendarat di pipi Jovita, suara tamparan menggema di ruangan yan
nya untuk diasingkan ke vila keluarga di Puncak. Namun, Adelia sudah muak bermain sesuai aturannya. D
"Kita bukan keluarga." Dia melemparkan surat cerai ke wajah pr
a
at aturan. Bukan aturannya, tapi at
diharapkan menjadi sama. Gaunnya selalu dirancang dengan sempurna, posturnya selalu tegak
dunia yang kaku ini, sedang
belum pernah Adelia saksikan. Dia bersandar di kursi plastik murahan, sosis bakar yang sete
Bunyi sepatu hak tinggi bermereknya di trotoar terden
berat di kantor? Apa ini
i wajahnya lenyap, digantikan oleh t
buah suara terdengar, "Pak Baskara, lagi aja
layar, salah satu rekan bisnis Baskara, membeku. Sen
ing laptopnya h
ita Lestari. Putri Bibi Inah. Dia b
"Ibu Adelia, senang akhirnya bisa bertemu
Baskara telah membiayai pendidikannya di luar negeri selama bertahun-tahun. Miliaran rup
bsesi dengan tata krama hingga tidak akan menyentuh makanan dengan tangan kosong. Adelia pernah melihatnya di sebuah pesta, dihadapkan dengan hid
a. Dia mengunyah sejenak, lalu dengan
osis in
delia, ini semua salah saya. Maafkan saya, saya
uarkan ponselnya. Dia membingkai foto selfie untuk menyertakan mereka be
ncoba meraih ponsel itu
ikannya. "Hanya mengambil fot
engunggah foto itu ke media sosialnya
ahun dari suamik
erkata apa. Setelah hening yang lama dan tegang, dia akhirnya menghela napas. "
li, suaranya bergetar
"Memanggil putri pembantu 'adik'? Kelu
as, seolah-olah dia telah menderi
tuk pergi. Dia su
nya. Cengkeramannya sangat kuat, menyakitkan. "Adelia Putri, kamu sangat
t itu. Istri
. Jovita baru saja kembali, dan dia tidak punya tempat tinggal. Dia
rtawa. Dia berbalik dan menatap langsun
suaranya tenang membahayak