ak dengan pertanyaannya. "Ap
nnya tadi. "Sudah kubilang
tajam. "Hari ini ulang tahunku, Baskara. Kamu
gannya, bahunya bergetar karena isak tangis. Tapi Adelia melihat
, kan? Dia me
pribadiannya yang berapi-api, kecintaannya pada musik keras, pakaian kasualnya. Dia belajar tentang seni rupa, opera, dan seluk-b
a putri seorang pembantu di atas dirinya, di hari ulang tahunnya
," kata Baskara, suaran
eraman Baskara dengan kekuatan yang mengejutkan mereka berdua. Dia
rluka. "Mas Bas, mungkin sebaiknya aku pergi... A
lombang mual. Aktin
Dia teringat lamaran Baskara, begitu formal dan benar. Dia telah menjanjikannya kehidupan yang penuh hormat, kemitraa
g, mengejutkannya.
r melalui speaker mobil. "Aku kangen setengah mati. Bi
um lemah. "Kamu di Toky
ngguh-sungguh. Pengabdiannya adalah kontras yang tajam dan menya
khirnya pulang. Sudah larut, lewat tengah mala
ndikan cahaya. Musik dan tawa tum
ipenuhi orang. Itu adalah pesta. Pesta ulang
dak sebagai tuan rumah. Dia menyapa para tamu, menga
gaun Chanel vintage yang telah Adelia simp
rti orang asing di
jahnya. "Adelia! Kamu kembali. Kami khawatir. Kupikir, karena ma
a yang dia lakukan, Baskara? Menjadi
suaranya defensif. "Dia mengatur semua
ngin es. "Apa kamu memberinya iz
u, Adelia," bentakn
penuh kemenangan bermain di bibirnya. Beberapa tamu, teman-tem
tahun!" kata salah satu dari m
am percakapan, meningg
luncur ke arah Adelia, suaranya bisikan be
i tempatku
u mendapatkan apa yang pantas kamu dapatk
vita, "kami memang dita
ih muda itu, pada wajahnya yan
kor, Jovita?" tanyanya, su
Dia mencondongkan tubuh, bibirnya hampir menyentuh telinga A
k. Pada saat itu, semua aturan, semua disiplin, semua ketenan
g dan mendarat di pipi Jovita. Suara tamparan