Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Cinta, Kebohongan, dan Anjing yang Mematikan

Cinta, Kebohongan, dan Anjing yang Mematikan

Penulis: Gavin
img img img

Bab 1

Jumlah Kata:1178    |    Dirilis Pada: 30/07/2025

seekor anjing. Aku bergegas ke unit gawat darurat, hanya untuk menemukan beliau da

erganggu. "Ada ribut-ribut apa, sih? Aku sedang rapat." Lalu dengan mengejutkan, dia membela anjing itu, Brutus, mili

berpura-pura khawatir sambil menyeringai penuh kemenangan ke arahku. Bara merangkulnya, menyatakan, "Ini bukan salahmu, Helena. Ini kecelakaan." Dia ke

mannya, memilihkan baju untuk peristirahatan terakhirnya, dan menulis pidat

di tangan, dan keterangan: "Menikmati hidup di Maladewa! Liburan spontan memang yang terbaik! #blessed #singapurasiapa?

ngan. Bersimpuh di pusara ibuku, aku akhirnya mengerti. Pengorbananku, kerja kerasku, cintaku-semua

a

an di ruang kerjaku. Itu dari seorang

harus cepat datang! Seek

ngah keheningan yang tiba-tiba. Aku menggumamkan sesuatu, entah ucapan terima

l, tapi darah sudah merembes keluar, menodai kain itu dengan warna merah ya

ikku, suar

ebih mirip sebuah ringisan. "Tidak a

anya dalam. Mereka khawa

telan mahalnya tidak kusut, rambutnya tertata sempurna. Dia

t apa, sih? Aku

bosan. Itu mengiris sar

erangnya, Bara. Itu

anita yang selalu menatapku seolah aku

i bukan karena khawatir pad

suka bermain. Ibumu mu

ang kudengar. Suka bermain? Dokter tadi me

ak akan pernah membiarkannya menyakiti siapa pun dengan sengaja.

diriku. Aku memandang bergantian wajah

ngelusnya. Anjing itu

terbelalak dengan kekhawatiran palsu. Dia be

bersalah. Brutus belum pernah melakukan hal sep

an saat Bara tidak melihat. Tatapan itu seola

ni bukan salahmu, Hel

, besok aku ada perjalanan bisnis penting ke Singapura. Aku tidak bisa membatalkanny

menyelimutiku. Jenis ketenan

pergi?" tanyaku

iunan rupiah, Jasmine. Kamu

tidak melihat retakan-retakan kecil

ataku lembut. "Seb

ak membuat keributan. "Ini baru ga

hkan lagi di bahu. "Aku akan

Helena saat wanita itu menyeka matanya yang kering. Aku tidak mengatakan

lah menyebar. Demamnya melonjak. Para dokter melakukan s

ninggal m

n berhenti. Satu-satunya suara adalah

ncoba lagi. Dan lagi. Tidak ada jawaban. Ponselnya mati. Dia pasti sedang di pesawa

ato duka yang tak sanggup kubacakan. Ibuku sangat antusias menantikan pernikahan kami. Beliau sudah membeli gaunnya, gaun lave

an keluargaku

brengsek Bara itu?" sembur sepupuk

dang dalam perjalanan bisnis. Dia tidak ta

ereka. Aku berbohong

buku. Aku berdiri di samping pusaranya, angin dingin men

n tanah yang baru. Ponselku bergetar di saku. Notifikasi dari

ar saat membuk

. Bara dan Helena. Lengannya melingkari Helena, dan wanita itu tertawa, memegang segelas sampanye. Keterang

menguburkan ibuku, dia sedang berlibur mewah de

ah, perutku bergejolak. Pengkhianatan itu adalah sesua

uanya bohong. Perhatiannya, cint

ekan tanah. Layar ponselku kabur oleh air mata

araku serak. "Maafkan aku kare

a dingin meresap ke tulang-tulangku. Ketika ak

erakhir kalinya, pada wajahn

u jernih dan mantap. "Dia tidak sepada

saat itu, sebuah sumpah dalam

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY