Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Misteri Birahi Kampung Cilendir
Misteri Birahi Kampung Cilendir

Misteri Birahi Kampung Cilendir

5.0
51 Bab
34.8K Penayangan
Baca Sekarang

"Terjebak Gairah Ustazah" Di balik kerudung panjang dan lantunan ayat suci, tersembunyi gejolak yang tak terucap. Reza, seorang duda muda yang baru pindah ke lingkungan baru, tak pernah menyangka bahwa ketenangan hidupnya akan terusik oleh pesona seorang ustazah muda bernama Naila. Dikenal santun, lembut, dan salehah, Ustazah Naila diam-diam menyimpan perasaan yang sulit ia kendalikan. Setiap tatap, setiap sentuhan yang tak sengaja, menciptakan dilema iman dan hasrat yang mengoyak batas norma. Ketika nasihat berubah menjadi bisikan lembut di senja hari, dan doa menjadi alasan untuk bertemu lebih lama, akankah keduanya mampu bertahan dalam jeratan rasa? Atau justru terjerumus dalam api yang mereka nyalakan sendiri?

Konten

Bab 1 Akhwat 1

Pagi ini adalah hari pertama Wildan masuk kuliah di salah satu PTN ternama. Sudah sejak SMA dirinya menargetkan untuk bisa melanjutkan studi di kota ini.

Karena mempertimbangkan kondisi ekonominya, ia pun memutuskan untuk mencari kos di dekat kampus. Beruntung dia mendapatkan kos yang lumayan terjangkau meskipun kondisinya seadanya. Untuk membantu membiayai kuliahnya, dia berencana mencari kerja sampingan dambil kuliah.

Pagi itu udara lumayan dingin ketika dia keluar kost dan hendak ke kampus, matanya tertuju pada akhwat yang keluar dari rumah mewah di depannya. Berjilbab lebar sepinggang, dengan gamis hingga menyentuh tanah dan bercadar tetap saja tidak mampu menyembunyikan mata indahnya yang dihimpit kain cadar hitam dan dinaungi kacamata yang menambah keindahan matanya yang juga terpoles eyeliner.

Wanita itu seperti terburu-buru hendak menyalakan motornya, tapi ternyata tidak mau distarter sehingga akhwat itu harus menyalakan secara manual motor maticnya.

Biasa lah perempuan, pasti tidak kuat kalau harus menggunakan standar tengah, sehingga dia terlihat seperti kelabakan karena juga diburu waktu. Akhirnya Wildan pun memberanikan diri untuk membantunya.

Wildan: Maaf, butuh bantuan?

Ketika Wildan bertanya, ia pun menatap Wildan sesaat kemudian menganggukkan kepala seraya agak mundur dari motornya. Terlihat ia pun sedikit menundukkan pandangannya berusaha menjaga pandangan dari ikhwan. Wildan pun segera tanggap dengan langsung membantu mengangkat motor untuk distandar tengah.

Tanpa sengaja tangan Wildan bersentuhan dengannya yang sontak membuat si akhwat segera menarik tangannya. Wildan sempat melihat kulit putih tangannya dengan kutek merah marun menghias indah kukunya yang dibalut manset hitam.

"Gak sengaja."

Tanpa pikir panjang Wildan pun segera menggenjot stater kaki motornya dan langsung menyala. Sembari berterima kasih atas bantuan Wildan,

Wildan pun tak bisa melepaskan kesempatan itu untuk berkenalan.

Wildan: Nama saya Wildan, kalau boleh tau nama kamu siapa?"

Alisa: Alisa

Wildan: Ukhti Alisa ya... kuliah jurusan apa?

Alisa: Arsitektur, kalau kamu sendiri?

Wildan: Wah saya Teknik Fisika, kamu buru-buru ya?

Alisa: Iya... hari ini ada rekrutmen KMI (Keluarga Mahasiswa Islam) Fakultas pagi ini banget, jadi harus buru-buru... akhi Wildan sendiri ngga ikutan daftar?

Wildan: Wah... baru tahu... apa masih open requirement?

Alisa: Iya akhi... langsung aja ke sekretnya... ana duluan ya akhi... syukron... assalamualaikum

Kemudian Alisa pun pergi dengan melepas senyum yang tersirat melalui matanya bak bidadari. Pagi ini pun kulewati dengan perasaan bahagia karena hari pertamaku kuliah bisa berkenalan dengan ukhti cantik.

Sorenya Wildan pulang dan segera melakukan aktifitas rutinnya yaitu jogging setelah tadi sempat mengikuti reqruitmen di KMI kampusnya. Ketika dia selesai mengikat sepatu, tatapan mata Wildan teralihkan dengan selembar kertas yang menempel di gerbang rumah Alisa. Tertera bahwasanya dibutuhkan tenaga pembantu rumah. Tanpa pikir panjang Wildan langsung mengetuk pintu rumahnya.

Wildan: Assalamualaikum...

Terdengar sayup-sayup suara jawaban salam dari perempuan dari dalam rumah. Ketika dibuka pintunya, betapa kagetnya Wildan ketika melihat akhwat yang begitu cantik dengan kulit putih berjilab lebar sepaha dan gamis panjang membuka pintu gerbang.

Wildan: maaf bu... benar ini buka lowongan kerja ya?

Bu Siska: iya benar... gmna dek?

Wildan: kalau boleh saya ingin bekerja disini bu

Bu Siska: wah pas sekali... saya juga lagi butuh sesegera mungkin pembantu di rumah. Ohh iya nama adek siapa?

Wildan: nama ana Wildan Bu

Bu Siska: ohh dek Wildan... saya biasa dipanggil Bu Siska... panggil ummi juga boleh. Kira-kira besok sudah bisa mulai kerja kah?

Wildan: InshaaAllah bisa bu

Mata Wildan pun daritadi tidak bisa berhenti menjelajahi tubuh indah Ummu Zaskia yang tertutup rapi dengan jilbab lebar dan gamisnya. Kecantikan wajahnya yang begitu mirip Zaskia Adya Mecca pun menjadi poin utamanya. Wildan pun diberikan jobdesk pekerjaan yang harus dia kerjakan di rumahnya mulai besok dengan upah 800ribu/bulan

Hari berikutnya, ketika Wildan pulang dari kuliahnya, ia segera mengerjakan job desk yang sudah diberikan oleh Ummu Zaskia. Ketika Wildan mengetuk pintu gerbang, maka dibuka oleh Alisa dengan setelan cadar bandana hitam, jilbab biru navy dan gamis hitamnya

Alisa: ohh akhi Wildan... kata ummi mulai kerja di sini ya hari ini?

Wildan: iya maaf ukh... soalnya buat bantu-bantu biaya kuliah

Alisa: Mashaa Allah... ya sudah nanti kalau butuh apa-apa panggil ana ya, ana mau benah-benah kamar dulu.

Wildan: Inshaa Allah ukh

Kemudian Wildan segera melakukan jobdesk yang telah diberikan seperti menyapu, mengepel, mencuci piring, menata taman, dll. Semua pekerjaan rumah ia lakukan. Wildan memang sudah terbiasa latihan fisik seperti jogging dll, sehingga pekerjaan seperti ini pun menjadi pengganti dari latihan hariannya.

Ketika tengah membersihkan ruang tamu, tiba-tiba terdengar seperti suara benda jatuh dan diiringi erangan Alisa.

Alisa: akhh!! Innalilaah

Wildan pun bersegera menuju kamar Alisa dan berhenti didepan pintu kamar Alisa.

Wildan: maaf ukh... ukhti gak papa?

Alisa yang mengetahui Wildan ada di depan kamarnya segera menyahut.

Alisa: iya akhi... gppa kok, ini tadi kepleset waktu bersih-bersih atas lemari jadi jatuh. Sambil alisa menahan sakit dan mengelus bagian tubuhnya yang memar.

Wildan: mau saya bantu ukh?

Alisa pun berfikir kalau dilanjutkan khawatir jatuh lagi tapi kalau minta Wildan untuk membantu, maka khawatir terjadi khalwat karena Alisa belum pernah berdua dengan Ikhwan dalam satu kamar. Tapi sejenak kemudian Alisa pun memantapkan diri untuk membolehkan Wildan membantunya.

Alisa: mm... boleh deh, tapi tunggu sebentar akhi, ana pakai cadar dulu.

Kemudian selesai memakai cadar, Wildan pun masuk kamar yang dibukakan oleh Alisa. Alisa pun kemudian duduk di ranjangnya dengan cadar bandana hitam dan jilbab instan warna biru navy dan gamis hitamnya. Wildan sempat melirik kearah tangannya yang putih mulus bersih tanpa manset membuatnya berkhayal tentang tubuh Alisa.

Alisa duduk dengan posisi agak membusung dengan tangan kiri menyangga tubuhnya dan tangan kanan mengelus punggungnya. Tak ayal bongkahan bukit indah yang tertutup jilbab itu mulai menampakkan wujud aslinya. Begitu besar dan bulat membuat Wildan menelan ludah membayangkan kekenyalannya. Tanpa sadar kontol Wildan pun mulai tegang di balik sarungnya.

Alisa: Itu tolong di atas lemari yang itu." Sembari Alisa menunjuk lemari yang dimaksud untuk dibersihkan dan ditata.

Ketika Wildan mulai menaiki kursi yang digunakan untuk pijakan, mau tidak mau dia pun harus menegakkan badan supaya bisa menjangkau bagian atas lemari. Sehingga kontol Wildan yang sudah tegang dan keras mengacung tajam bak tombak. Sarung yang menutupinya pun tak bisa membendung bentuk asli kontol Wildan.

Alisa pun terperanjat dan terbelalak melihat pemandangan di depannya. Meskipun masih tertutup sarung, ia pun tahu bahwa ada sesuatu di dalamnya yang sudah tegang mengeras. Memang Alisa menjaga diri dari perkara-perkara yang dilarang agama, tetapi bukan berarti ia tidak pernah melihat kontol asli seperti apa.

Sudah menjadi kewajaran di usia Alisa untuk penasaran terhadap hal-hal berbau laki-laki. Sehingga ia juga pernah sekali-sekali menonton video porno di laptopnya.

^*^

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 51 Penakluk   06-10 01:00
img
1 Bab 1 Akhwat 1
07/02/2025
2 Bab 2 Akwat - 2
07/02/2025
3 Bab 3 Akhwat - 3
07/02/2025
4 Bab 4 Akhwat - 4
07/02/2025
5 Bab 5 Akwat -5
07/02/2025
6 Bab 6 Akhwat - 6
07/02/2025
7 Bab 7 Akhwat 7
07/02/2025
8 Bab 8 Akhwat - 8
07/02/2025
9 Bab 9 Akhwat - 9
07/02/2025
10 Bab 10 Akhwat 10
07/02/2025
11 Bab 11 Akhwat 11
15/05/2025
12 Bab 12 Peenakluk
16/05/2025
13 Bab 13 Penakluk
16/05/2025
14 Bab 14 Penakluk
16/05/2025
15 Bab 15 Penakluk
16/05/2025
16 Bab 16 Penakluk
16/05/2025
17 Bab 17 Penakluk
17/05/2025
18 Bab 18 Penakluk
17/05/2025
19 Bab 19 Penakluk
18/05/2025
20 Bab 20 Penakluk
18/05/2025
21 Bab 21 Penakluk
19/05/2025
22 Bab 22 Penakluk
19/05/2025
23 Bab 23 Penakluk
20/05/2025
24 Bab 24 Penakluk
20/05/2025
25 Bab 25 Penakluk 25
21/05/2025
26 Bab 26 Penakluk
21/05/2025
27 Bab 27 Penakluk
21/05/2025
28 Bab 28 Penakluk
21/05/2025
29 Bab 29 Penakluk
21/05/2025
30 Bab 30 Penkluk
22/05/2025
31 Bab 31 Penakluk
23/05/2025
32 Bab 32 Penakluk
23/05/2025
33 Bab 33 Penakluk
24/05/2025
34 Bab 34 Penakluk
24/05/2025
35 Bab 35 Penakluk
25/05/2025
36 Bab 36 Penakluk
25/05/2025
37 Bab 37 Penakluk
25/05/2025
38 Bab 38 Penakluk
28/05/2025
39 Bab 39 Penkaluk
29/05/2025
40 Bab 40 Penakluk
30/05/2025
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY