an cincin it
a ini kupaksakan untuk kuper
ping
ebuah kamar yang di
mahal tetap
amar
dari tempat tidur, tetapi aku
rbuka, sambil membawa nampan
ke hidungku-itu semu
ertanya-tanya bagaimana dia t
idur, diam-diam menuangkan ai
aku menyadari peri
menjepitku ke tempat tidur sebelum aku sempat bere
nya. "Aku baru saja makan. "Tidak
dan tertawa terbahak-bahak,
di dadanya, dan
jalar ke tulan
bata. "Ron, apa yang
pada bantalku, memperpend
up dekat unt
am
yang, pikiran
ikatakannya, aku hanya menyadari
hanya tertu
gkuk untuk
an dominannya memb
k bisa menahan
-engah, piki
sinya, mengikat tanganku dan mene
iliknya terjat
rayun di atasku saat di
itu menjadi
i, dia bertanya dengan
amu sudah melakukan ini. Kenap
seluruh napasku. "Terlamba
ia tidak me
kuat ke tempat tidur, kain k
alah tenggelam semakin dalam ke
erikutnya, aku memulih
dia hampir tidak
ggungku kambuh lagi, dia malah
tikannya. "
berlalu. Tidak ada yang
ngiku saat aku mengira h
ya dari bawah selimut u
rdengar. "Julie, apakah k
k melepaskan diri dari
erus menekan, dan aku men
membeku di
dia bertanya dengan gemetar. "
menjawab sambil bernapas
sal dari neraka. "Ron, beraninya kamu me
isinya, bunyinya se
g ketakutan dan
ie, aku akan menjem
ambil tersenyum. "Terlambat. Dia tidak pun
menambahkan satu baris lagi. "Julie, kamu sedang hamil sek
Mustahil. Dia tidak bisa punya