erkilau di bawah lampu jalan. Amara duduk di lantai ruang tamu apartemen barunya,
dengan dapur mungil, dan balkon sempit yang menghadap ke deretan bangunan tua. Tapi b
ada tatapan merendahkan. Tidak ada langka
dan aroma teh chamomile yang men
da ruang kosong yang menganga di dadanya. Bukan hanya karena ia kehilangan suami-kalau bisa dise
masih buka, lampunya hangat, bayangan orang-orang terlihat bergerak di balik kaca. Amara hampir lupa rasanya
da air mata saat itu. Tidak ada drama seperti di film. Tapi di dalam hati,
ari menerobos dari celah tirai yang belum sempat ia pasang dengan benar. Ia memutuskan
ambutnya setengah. Untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, ia memilih
menabrak seorang pria yang sedang membungku
r Amara sambil
ng tegas, rambut hitamnya sedikit berantakan seperti baru saja terk
engan suara berat tapi rama
angguk. "Y
angan. "Evan Rys
enjabat. Tangan pria itu h
a terbuka. "Masih kosong ya? Kalau butuh bantuan angkat ba
pis. "Terima kasih
ng ketika ia masuk, aroma kopi segar langsung menyambutnya. Musik jazz lembut meng
a bisa melihat apartemennya. Rasanya aneh, tapi juga menenangkan, bisa melihat "rumah"
bergetar. Sebuah pesan masuk dari nomor y
engambil dokumen yang tertinggal. Pa
i, tidak ada tanya kabar. Hanya perintah, sepert
Amara membuka pintu, dan bukan kurir atau staf kantor
mereka bertemu-blazer krem di atas dress hitam, ra
l dokumen Damien," k
. "Dia tidak bilang k
?" tanya Selene, ta
alu mengambil map berisi
kecil sekali," ujarnya sambil melirik ke sekeliling apartemen
k menghela napas. "Ya. Tapi i
"Kau pikir kebebasan ini akan bertahan lama? Dunia di luar sana tidak ra
bih memilih menghadapi dunia itu sendirian da
lalu berbalik meninggalkan
. Suara hujan sudah berhenti, meninggalkan aroma tan
a itu benar-dunia memang tidak ramah. Tapi, bukanka
a, dan suara berat memecah
on unit sebelah, bersandar di pagar
gantuk," j
a, "Kau terlihat seperti seseorang yang baru
buat tebakan seperti itu pad
Hanya jika aku merasa merek
ah, ada sesuatu pada tatapan pria itu-tajam, ta
pertemuan singkat di depan pintu kemarin hanyalah k

GOOGLE PLAY