elanja kanvas, berniat mengisi kulkas yang hampir kosong. Udara pagi terasa segar, dan suara
noleh. Evan keluar dari unitnya, mengenakan jaket kulit hitam d
mbil menyampirkan
" bala
nya, matanya melirik tas
edihkan," jawab Amara, seny
begitu, biar aku antar. A
i-tapi mengingat ia belum tahu lingkungan sekitar deng
ipanggang. Amara membeli beberapa sayuran, roti gandum, telur, dan buah. Evan menemaninya, sesekali memban
" ujarnya saat merek
g pindah tempat tinggal, kau belaj
indah?" t
kan ada waktunya aku bercerita. Tapi untuk sekarang, bagaimana kal
pi akhirnya setuju. "B
diri di sebelahnya, mengiris paprika sementara pria itu mengaduk pasta dalam panci. Musik
" tanya Evan sambil men
wab, "Dulu... aku bekerja di galeri
sekar
pas. "Sekarang...
dari yang ia katakan. "Kau tidak harus buru-b
dangan terenak yang ia makan dalam beberapa bulan terakhir. Mungkin bukan hanya karena rasanya, tapi karena s
emennya sore itu, sebuah amplop tergeletak di depan pintu. Tidak ada
asuk, duduk di sof
h keluarga Crowhurst, beberapa diambil di hari-hari terakhir sebelum ia pindah. S
tan, tidak ada pesan. Hanya foto-foto itu,
ikir jernih. Siapa yang akan melakukan i
malam membawa aroma hujan yang tertinggal sejak sore. Pintu
anya, berdiri di pagar balk
u mendapat sesuatu... aneh. Amplop berisi fot
ng serius. "Kau m
u harus mulai dari mana. Aku bahkan
kau mau, aku bisa mengeceknya. Aku punya
"Kau... siapa se
tetap serius. "Tetangga yang kebetulan
menahan diri. Untuk saat ini, ia hanya tahu satu hal-ketenangan
asa badai yang lebih besa

GOOGLE PLAY