angan yang Sud
formal yang tenang. Di tengah ruangan, duduk dua tokoh besar yang pernah
gan usaha besar, dan dua orang tua
untuk pertemuan ini," kata Pak Burhan sambi
tamu istimewa," jawab Bu Mirna dengan
ku yang sama di kampus elite Paris. Mereka tahu cara bicara,
yeruput minumannya. "Kamu pasti puny
ita sama-sama tahu. Anak-anak kita sebent
"Maksudmu... mempercepa
an mereka sibuk dengan pilihan pribadi yang tidak pas
a kecil. "Seperti
a terlalu sering membiarkan 'perasaan' mengganggu k
emang, sejak dulu mereka sudah merancang Reza dan Sarah akan menyatukan dua kerajaan
k?" tanya Pak Burh
anakku. Dia diam-diam keras kepala," jawab Bu Mirna.
menatap keluar jendela kaca yang m
Sarah juga bukan an
nnya belum juga tenang. Ia tak tahu apa yang lebih menyesakkan, hubungannya yang tersembunyi
erlalu tenang hari ini. Tidak ada kalimat sarkastik, ti
getar. Sebuah
ra
kamu dan Alya makan siang bareng. Gak ada age
h bukan gadis polos. Tapi sejak
melayang ke malam pesta. Reza. Bu Mirna. Sorot mata Sarah. Semuany
l membawa teh hangat. "Kamu keliha
gak, Nek. Cuma... banyak m
u soal cinta, jangan terlalu dib
esiap. "K
a apa-apa'. Kamu itu kayak ibu kamu dulu. Kalau jatu
neneknya. "Aku gak tahu, Nek. R
Tapi kalau kamu gak diakui di duni
mbat, akan ada titik di mana mereka harus m
han. Ia dipanggil untuk sarapan bersama Sarah dan orang t
kan, tak ada l
an sambil mengaduk kopi. "Kita memutuskan, akan men
kan sendoknya.
tajam. "Kamu tida
get. Tapi... bukankah sebaiknya saya
di samping Reza,
s. Kalian juga udah cukup saling kenal, kan?
ertanyaan. Ini keputusan. Dan meno
rim pesan ke Alya. T
dari kampus: ia dinyatakan sebagai lulusan terbaik selur
kirkan han
erasa datang... saat se

GOOGLE PLAY