img Bukan Menantu Idaman Mama  /  Bab 6 Kilau yang Tak Terbantahkan | 22.22%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Kilau yang Tak Terbantahkan

Jumlah Kata:653    |    Dirilis Pada: 02/09/2025

au yang Tak

s panggung, Alya berdiri dengan senyum tipis, ta

ebat Bahasa Rusia

ra berkilatan, dosen-dosen berdiri dengan wajah bangga, dan teman-teman seangkata

, bertepuk tangan pelan. Wajahnya teduh, matanya tak lepas

ika semua orang memandang rendah, Alya me

dosen di sebelahnya. "Anak beasiswa, tapi penc

at. Pak Burhan duduk berhadapan dengan Bu Mirna. Mereka sudah saling ke

ana pertunangan," ujar

ghentikan gerakannya. "Menunda? Kita suda

aku Papa Sarah. Dan aku lihat mata ana

au pikir bahagia bisa didapat

tidak akan membuatnya kuat. Aku sudah terlalu sering

ya dengan hati-hati. "Kau

k menyelimuti

Dan dia yang selalu bilang, jangan jadikan Sarah alat. Biarpun aku ha

angan, ia menggenggam sertifikat dan piagam dari kampus. Ia meletakkannya di meja

erlahan dari dapur,

menang lomba?"

Yang terakhir di kampus. S

ng begitu kuat. "Kalau ayah dan ibu

. "Aku cuma ingin buktiin, aku bukan si

di cahaya, Alya. Tinggal pilih: kamu mau

sorot cahaya, semakin besar pula ba

nggu. Mas Ferdi datang lima menit kemudian

Mirna," kata Sarah setela

di menaik

pertunang

jenak. "Berarti.

Belum. Tapi setidaknya, s

. "Dan kamu... yakin m

ni hidupku. Dan aku cuma mau jadi penulis nask

rtawa kec

aman kampus. Ia butuh udara, jauh dari

ggunya, duduk di bangku k

kemenanganmu," katan

u bukan menang, cuma

pi kamu, Alya... kamu lari sambil tet

cil. "Itu bukan

man," kata

eka bisa merencanakan segala hal. Tapi di sini, hanya ada dua orang muda, yan

idup tak aka

idaknya, ia tidak m

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY