tidur, berpakaian lengkap. Aku tak tahu apa-apa lagi tentang diriku hingga
aku bingung. Dia datang menghampiri, dan aku bahkan tak mencarinya untuk mencari alasan; aku hanya ingin
a cerah permadani. Meskipun demikian, aku kembali menutupi wajahku dengan seprai. Berbagai pikiran mulai menyerbuku: kau meninggalkannya sendir
tak bisa berasumsi buruk
at sekeliling. Rumah itu berantakan
laci. Semuanya berantakan. Sepertinya tidak ada yang hilang. Aku turun ke dua lantai lai
at kata-ka
i permata yang diceri
gembalikan barang-barang ke tempatnya, pergi ke riad t
Fatima," sapany
a bagiku," jawabku d
in. Aku menunggu seperti
suk ke rumahku?" "A
arnya. Kenapa kau d
beritahumu leb
san sebe
Aku tidak mengerti kenapa kau menan
enarnya; namun, aku takut salah paham. Aku bersemangat, jatuh ci
n; ini sesuatu yang belum pernah terjadi padaku sebelumnya. Ini k
kau tidak ber
g akan dipikirkan ora
rang asing, han
tuk membuat hidupku jadi m
a seperti itu. Kupikir kit
an kakekku, dan beliau memint
aku. Kalau kau mau, aku
u apakah itu i
yang memutusk
kaan, dan aku tidak akan mengizinkanmu masuk kecuali pada jam yang tertera di pintu. Aku tidak
ngerti. Silakan bergabun
ikl
n dalam diam. Pikiranku mulai tersusun rapi di kepalaku. Kurasa hal serupa terjadi pada Alfonso. Apa pun niatnya, dia sudah melindungiku.
suatu," komentarnya
aku mend
beberapa hari ini. Kamu beba
h, apa r
jah, jal
menyusulmu kalau sempat, o
marah padaku. Aku ingin k
u hanya gugup. Aku akan mengatasin
a, sang pendiri, sang pemandu, perempuan yang telah mewariskan tanggung jawab untuk melindungi ilmu pengetahuan kepada k
rang-barang peninggalan ibuku;
. Dari semuanya, aku hanya membawa kunci perpustakaan. Aku ingat ingin menyimpan barang-barangnya di temp
i album-album foto, terhubung dengan energi kelua
ing disukainya," kataku, meningg
dana. "Apa yang Fatima tinggalkan untukmu, Ibu? Ap
alah satu selimutnya dan mulai
jumu sekarang. Meskipun aku perempuan m
t aku mencium aroma tubuhnya ya
mah kita, Bu. Katakan apa yang
uhku ketika bel berbunyi. Aku

GOOGLE PLAY