, Bima menelepon Alya,
menku, dan dia... dia jatuh. Kepalany
k berdebar. Ini semua ba
a, nadanya profesional
nya penglihatannya kabur. A
Alya. "Lak
lain untuk memancingnya, untuk m
dak be
Alya menemuinya di sana, "untuk dukungan"-Bim
an sempurna di dahinya, tampak pucat dan rapuh. Bim
eras kepada seorang perawat, memastikan Alya bisa mendengarnya. "
mengharapkan reaksi. Cem
diri di sana,
riksa Clara. Gegar otak ring
n kelegaan yang besar,
saraf bersamamu hari ini, Bima," Alya mengin
ini lebih penting. Clara membutuhkanku." Di
menganggu
tuh. Dia memprioritaskan keadaan darurat palsu
a, ponsel Al
ambar. Dari no
ebuah selfie, jelas diambil oleh
ia sudah merasa j
nya tanpa berp
kai kemeja Bima, berbaring
pu
se-up tangan mereka
pu
erdatangan, rentetan ke
lalui Clara, mencob
sedang membangun kembali dirinya menjadi
ya, satu kotak masa lalu me
akit flu. Bima menemaninya selama tiga hari penuh, membua
g tulus. Cint
kting? Bagian dari pe
membuat pe
yang memamerkan amnesia palsunya
tumpah. Bukan untuk Bima yang hilang, tapi un
dohannya s
pembukaan galeri. "Kamu harus keluar. Lihat oran
, Bima dan Cla
orang yang tertawa, Clara praktis menemp
di samping Aly
ang terlepas menyelimutinya. Mereka tampak seper
lalu membungkuk dan mencium Clara, ciuman ya
aling, me
nggur, sebuah tangan tiba
an B
endah, hampir menggeram. "Kam
mem
anya jernih. Bima yang
t itu kembali. Atau dia mena
salah bicara?" Dia melangkah mundur, berbalik ke
ng?" tanya Clara, menyelipk
an kepalanya seolah untuk menjerni
awanya pergi, tidak menol
esalahan. Atau gerakan l
u. Dan dia mul

GOOGLE PLAY