RA
aelan, serak karena panik, terdengar kembali dari pintu masukakan pernah se
ri di sana, wajahku topeng kengerian. Rasa sakit di kakiku, penderitaan di
a tajam dan bersih dari ramuan obat memenuhi udara. Kaelan ad
eorang serigala betina tua dan bijaksana bernama
ut meraba perutku, keningnya berkerut. Dia melirikku, sebuah pertanyaan di
badi yang samar. "Tolong. Aku ingin
pelan, hampir
rigala", Morwen tidak menggunakan ramuan pereda nyeri. Dia membersihkan luka bakar dengan salep yang mengandung perak yang terasa sep
tidurku, tangannya melayang di atas tanga
t," bisikku, suaraku ser
. Dia tidak punya
bisikan. Lyra ada di sana, aroma lav
ya, suaranya lembut penuh perhatian. "K
dipenuhi kesenangan kekanak-kanakan atas
pergi untuk mengobati lukanya y
nya campuran rasa bersalah dan penasaran. "Apakah kau... apa
Aku tidak mendengar apa-apa," aku berbohong. "Aku p
ampak
indingku, memakai topengku, memainkan permainan me
-

GOOGLE PLAY