Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Ditolak oleh Jodohku, Direbut oleh Alfa Musuh

Ditolak oleh Jodohku, Direbut oleh Alfa Musuh

Penulis: Gavin
img img img

Bab 1

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

seharusnya menjadi hari penobatanku sebagai Luna dari kawanan Serigal

tku "ladang gersang" dan mencibir bahwa dia akan menggantikanku dengan selingkuhannya yang sedan

baru, sambil mengangkat surat keterangan dokter palsu sebagai buk

u berlutut. "Dia telah menyerang calon Luna kal

uk itu merobek punggungku sebelum para prajuritnya membu

g mengerikan dari kawanan saingan kami, Reno Mahesa. Dia memandangi pakaianku yang compang-camping dan luka-luka yang berdarah,

betina tak

a

andang

Ingatan itu kabur oleh rasa sakit dan ketakutan, sangat kon

ng ini terasa dipaksakan, invasif. Suara Reno, gemuruh rendah seperti

, Fowler. Calon

nar-benar menghancurkanku. Dia sedang bersama kekasih barunya, menyaksikan mat

tanpa kehangatan sedikit pun. "Beri dia pelajara

as balik. Sebu

rusnya menjadi hari penobatanku. Hari di mana aku secara resmi menjadi Luna dari kawanan Se

sa

utku. Pintunya sedikit terbuka, dan aku mendengar suaranya, bukan melalui Mind-Link, tap

bicara dengan

ngnya," Bara mencibir, dan suara itu seperti ai

au lakukan, Alph

i seorang pewaris. Dina itu subur. Jasmine hanyalah ladang gersang." Bara tertawa, suara rendah yang buruk. "Aku beri dia tig

a hancur. Tapi luluh

nah lapang tempat upacara diadakan dengan celana jins sederhana dan swe

kemarahan. Perintah Alpha-nya, kekuatan yang memaksa

asmine? Kenapa kau me

ya mencoba membuat lututku lemas, membuatku meminta maaf. Tapi rasa

u dan ekspresinya mengeras. Dia me

ma sepuluh tahun, kita telah menunggu seorang pewaris. Menunggu tanda restu dari

ina Tucker, melangkah maju. Dia tampak bersinar, tanganny

dia membawa masa depan kawanan ini!" Dia mengangkat selembar kertas-surat keterangan dokter, sebuah

iak. Aku tidak merasakan apa-apa sel

a kawanan yang sekarang berbisik dan me

ra mengikutiku. "Aku akan menun

tersenyum, tatapan sombong dan penuh kemenangan di wajahnya, dan mengelus

menembus mati rasa. Aku mendorongnya ke sa

Luna kita!" ses

ramannya seperti besi di lenganku. Dia melihat

nghantamku, mutlak da

nah, rasa malu membakar lebih panas dari rasa sakit fisik

ang belum lahir. Dia akan dihukum." Dia mengangguk

terhuyung-huyung melewati hutan kuno yang berbatasan dengan tanah kami. Perak yang diencer

an di tum

sebuah pohon, kali ini di tepi tebing. Sosok tinggi dan mengesankan berdiri

wanan saingan, Kawanan H

nnya tertuju pada pakaianku yang compang-camping dan luka-luka yang berdarah, dan kemudian dia m

ya gumaman rendah yang penuh tany

-

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY