andang
inginan untuk bertahan hidup, mentah dan
nanya. Bara tidak akan membayar tebusan untukku
sa seperti ra
matiku, wajahnya topeng bayangan yang tak terbaca. Ke
u. Ponselku, masih di saku jinsku.
ya menyentuh pahaku saat dia menarik ponsel dari sakuku. Itu adalah kontak singkat yang tidak disengaj
tanya memindai layar. Getaran itu berhenti. Di
enuhi notifik
esan, rentet
mah Alpha. Jauh lebih bes
a di kantong sampah di ter
anglah f
bertahun-tahun untuk mendekorasinya, mengisinya dengan selimut lembut dan lilin beraroma. Bara menatapny
Gelombang mu
itu ada satu p
elar Luna, Dewi Bulan akan memberkati ana
tu bergema di ruang hampa t
lah gelombang energi liar yang tak terkendali, penderitaan fisik yang lahir dari pengkhianatan emosional terdalam. Darahku terasa seperti mendidih, kulitku meremang karena d
angis tertahan keluar dari tenggorokan
yang panik, tiba-tiba putus. Tubuhku t
desiran udara dan pemandangan beb
, geraka
kami dalam sekejap, lengannya yang kuat melingkari pinggangku, menarikku kembali da
ang terbuka di mana bajuku tersingkap. Saa
n. Itu... segalanya. Arus energi murni yang membuat setiap ujung saraf bernyanyi. Serigala batinku, yang te
gan tiba-tiba di tubuhnya, bagaimana oto
, kini menjadi lautan kebingungan yang bergejolak dan
Tapi kemudian, kemarahan itu sepertinya terkuras darinya, digan
epenuhnya. Dia membungkuk, wajahnya dekat dengan leherku. Aku merasaka
mpur dengan udara dingin yang tajam dari badai salju yang akan datang. Itu kuat, memab
rasakannya. Gemuruh rendah ya
a darah dari sudut mulutku. Sentuhannya bukan lagi sentuhan
i pada mataku,
gumaman rendah yang membuatku merinding. "Kembalilah pada
oyahkan. "Bawa itu padaku, dan ak
-
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY