Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3

Jumlah Kata:983    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

ang Kirana

ah satu staf rumah tangga yang muncul di foyer. Suaranya setajam dan sedingin pecahan kaca. "Rania but

tak terbaca, saat Rania memberiku senyum kecil gemetar yang penuh kemenangan beracun. I

g, kau pasti lelah. Ayo ki

an kekecewaan yang mendalam, seolah-olah keh

rkannya terjadi. Para staf, yang setia pada pria yang menandatangani gaji mereka, mulai memindahkan pakaianku, buku-bukuku, hi

a kota dan tempat tidur di mana anak ka

pilihan mereka di sarang barunya. Dia menemukanku berdiri di tengah kamar tamu yang sem

h memindahkan wanita lain ke tempat tidur kita

nya menipis. "Rania harus terlihat di sini.

cerita kita? Bagaima

ting sekarang! Hanya

eluncuran IPO, dan ketika dia di rumah, dia bersama Rania. Aku akan mendengar mereka tertawa di ruang tamu, melihat mereka berbagi makanan di teras.

ya Elina telah menginstruksikannya untuk hanya menyiapkan makanan dalam daftar diet yang disetujui Rania. Ketika aku mencoba b

an menyusun strategi dengan Elina tentang cara terbaik untuk menampilkan "keluarga baru" kepada pers. Mereka melihat bay

dak lagi terasa seperti milikku, mengandung seorang anak ya

ang pribadiku. Dia mengelus-elus model arsitekt

tanpa berbalik. "Sayang sekali

lepaskan apa pun," ka

Kau masih belum mengerti, ya? Kau itu masa lalu, Kirana. Aku masa depan. Bima t

u," kataku, tanganku

a gambarku. "Sebentar lagi, ini akan menjadi kamar bayi. Bima dan aku baru

rah yang membara. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan, hanya saja aku ti

engkeram lenganku, menarikku kembali. Itu Bima. Dia m

ungi Rania seolah-olah akulah ancama

kan?" tuntutnya, matanya m

Rania, memegangi perutnya dan terhuyung

eriakku, berjuang melawan c

melembut karena khawatir. Dia bergegas ke sisinya, membantunya

agu sedetik pun, dia lebih

tentang IPO. Ini bukan pengaturan sementar

. Dia masuk dengan sikap seorang sipir penjara, orang tua angk

suaranya tanpa emosi. "Ketidakstabilanmu adalah r

ah dokumen ke meja k

au akan tetap menikah sampai setelah IPO. Kau tidak akan membuat pernyataan publik. Kau akan menyerahkan

g pukulan terakhir

a pada putraku. Dia bilang kau mengaku padanya bahwa anakmu mungkin bukan anak Bima. Mengingat ledakan kekerasan

"Itu bohong. Itu keboh

rsepsilah yang penting. Oleh karena itu, k

ina ke orang tua angkatku. Mereka tidak mau menatap mataku. Mereka

an kepala tak percaya. "Tidak

u tidak punya pilihan. Janji temunya besok pagi. Kau bisa ber

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY