Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2

Jumlah Kata:1112    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

jadi hantu, dan ia tidak merasakan keterikatan apa pun padanya. Kepergiannya bersih, seperti operasi bedah. I

rnya, Sarah. Dia su

tor selama seminggu. Ia seperti orang kesurupan, dunianya menyusut menjadi

ehidupan barunya. Paspor baru, visa, tiket sekali jalan ke negara di mana tidak ada yang mengenalnya. Ia mengosongkan rekening banknya, hanya menyisakan dana

pi ia simpan sebagai simbol kehidupan yang secara teknis adalah miliknya. Pakaian, buku, foto ibunya. Segala sesuatu yang lain, setiap ha

ponsel sekali pakainya yang baru bergetar

ilikku sekarang. Jauhi di

tuk di perut Elara. Ia tahu

ring hampir seke

nlah. Aku

k menyadari apa-apa.

ambaran kekayaan dan hak istimewa yang kasual. Sejenak, Elara melihat anak laki-laki berusia tiga belas tahun yang pertama kali ia temu

un ke

n yang tenang. Ia mengemudi ke sebuah toko perhiasan mew

anya berbinar. "Selera-mu bagus. Ba

i rasa yang jauh dan klinis. Ia meminta kekasih jangka panjangnya

atanya, suarany

kalung berlian, gelang safir, sepasang anting zamrud. Label harg

mu? Dia suka hijau

epas untuknya. Ia membeli kasih sayang, sa

k," sarannya, nadanya p

nyaan. Saat petugas penjualan membungkus kotak had

katanya, suaranya rendah dan

ahagia untuk

kata-katanya mengalir begitu saja. "Dia telah melalui begitu banyak hal. Keluargan

dan polos bukanlah cara ia akan menggambarkan penulis kata-kata itu. Ia

ama mendorongnya untuk memperingatkannya.

Matanya menjadi

ingin ka

anya saja, be

, suaranya turun menjadi bisikan yang mengancam. Udara berde

n yang telah ia pikul selama bertahun-tahun. Ia

k. "Maaf.

da. Ia telah ditenangkan.

i normal. "Kania menyebutkan ingin kotak musik antik. Jenis yang dibuat di S

nya monoton. "Apakah dia pun

di wajahnya. "Kau bahkan ti

Aku membenci setiap detiknya. Aku meng

l yang lelah. "Aku hanya

ik yang melengking. Ia menjawa

a apa? Pel

uara panik dan penuh a

kapku... Aku di atap... A

"Tetap di telepon. Aku

enumpang. Kepalanya membentur jendela dengan suara retak yang memuakkan. Rasa sakit meleda

, buku-buku jarinya memutih di setir. Ia adalah pria yang kesuru

kakkan telinga. Mobil itu berhenti mendadak di garasi parkir sebuah hotel mewah. Ia

etapi Elara sudah mengikutiny

alah. Wajah pria itu familier. Ia adalah putra seorang kontraktor yang telah digusur oleh ayah Elara bertahun-tahun yang lalu,

senyum dingin yang perlahan menyebar di bibirnya. Ia mengerti. Ini bukan p

u, suaranya mene

g? Itu saja?

rah Elara membeku. Ia melingkarkan lengannya

cukup keras untuk didengar pria itu. Ia menun

tuh telinga Elara, suaranya bisikan ber

Pergi dari sini be

pada penyerang. Elara melihat perhitungan di tatapannya. Ia

mengorba

lara dengan nyawa Kania

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY