Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3

Jumlah Kata:949    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

erhasil deng

rah dan keputusasaan, melihat kesempatanny

n, sesaat kemudian, sebuah tangan kasar membekap mulutnya, dan se

ntuk sesaat yang membuat jantung berhenti berdetak, dia terhuyung-

dak ada

an memekakkan yang menelan semua suara lain. Perutnya mual, dan ja

nutup

an itu, satu pikiran, jernih d

embunuhku

gai tameng manusia, pion sekali pakai untuk memastikan keselamatan Kania-nya yang berharga dan diidealka

rugian yang b

tahu adalah bau steril d

dara. Dia mengerjap, matanya berjuang untuk m

emeriksa infusannya. Wan

li. Anda wanita muda

di?" Suara Elara s

pengaman yang dipasang hotel untuk pembersih jendela. Beberapa tulang rusuk patah, gegar otak, tap

ta perawat itu bergema di bena

u tentang

tahu ada kemungkinan Elara akan selamat, sambil memastikan ancaman terhadap Kania dihilangkan secara pe

setelan mahalnya kusut. Dia datang ke samping tempat tidurny

tangan untuk m

alingkan

la napas panjang dan lelah dan malah m

kanku?" tanyanya,

idak me

nada yang selalu dia gunakan ketika dia menginginkan sesu

narik tangannya d

jaring itu," katan

adi ini masalahnya? Kau marah karena aku menyelamatkanm

memutarbalikkan tindakan egoisnya menjadi semacam

ryawan bayara

a nyaris tak terdengar. "Kania pasti sa

gkan ini, lalu mengangguk, leg

balau. Aku akan kembal

dan berjalan

k pernah

ang yang berbeda dengannya. Lembut, penuh perhatian, memenuhi setiap keinginannya. Dia akan menyuapinya es krim, melingkarkan ja

apa-apa. Tidak ada kecemburuan, tidak ada patah

ia, dengan wajah bertopeng keprihatinan manis, bergeg

h! Davian, kita harus m

tulus yang sama yang sudah Elara duga, kontras yan

a bertumpu posesif di paha Davian. Elara duduk diam d

erbalik, ekspresin

san dan kecemasan yang diatur dengan cermat.

ing. Tangan Davian mengencang di

Elara mencondongkan tubuh ke depan, se

saja di

terbelalak. Davian menatap El

tut Kania, s

r. Dia menatap lang

au

ti mencintainya. Bagaimana dia akan membicarakan Kania selama berjam-jam, bagaimana setiap wanita yang pernah dia temui hanyalah tiruan pu

angis, wajahnya terkubur di bahu Davia

mereka sendirian, dia menepikan mobil, ekspres

annya. "Apa itu tadi? Perma

lara, suaranya tenang. "Kisah cinta yang

eberapa inci dari wajah Elara, matanya me

katanya, suaranya geraman rendah yan

ya, gelombang kelelahan menyapunya. Kar

nnya. Tidak ada gunanya.

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY