ah melayani Bagas, tetapi juga wanita yang telah terikat pada kenangan Yudha. Dia me
inya denga
tempat tidurnya. Senyumnya hangat, matanya penuh cahaya yang telah lama pada
p wajah Yudha, menghafal setiap garis, setiap detanuh amarah. Apa yang dia rasakan adalah ketenanga
il sebuah p
, berubah menjadi cokelat, lalu hitam. Wajah ters
ng kosong. Kotak yang diberikan Yudha padanya. Dia menutup tutupnya,
an pakaian yang disetujui Bagas. Pakaian sederhana, gelap
memasukkannya ke dalam kotak kardus. Dia akan menyumba
tar. Sebuah pes
ah f
an yang menakjubkan di jari Sheryl. T
a memang yang terbaik, kan? Tidak
ng kosong. Bagian dari dirinya yan
pesan itu ta
erada di gym pribadinya, keringat berki
rhenti ketik
ih untuk pesta," katanya di sela-sela na
," kata
dari Langit Biru
ksklusif di kota. Itu juga tempat Yudha me
na. Seorang remaja pemurung y
m ruangan. Yudha tertawa, mengang
ikan kenangan itu di atas pi
ah deklarasi bahwa bahkan masa lalunya pun bukan miliknya. It
asa bersalah aneh yang tidak diinginkan menusuk perutnya. Dia tidak mengerti. Dia menepisnya, mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ba
ngulurkanny
aranya datar. "Kau
yang pernah dia lemparkan ke kepala Kayla dalam ledakan amarah, meni
tu. Jari-jarinya mengge
s, dengan cepat ditutupi oleh seringai. Dia benci merasakan itu, benci bahwa wanita in
ngat malam itu kau merangkak ke tempat tidurku saat aku mabuk. Se
a tutup boto
ranya orang lain dalam kabut mabuknya, memaksakan diri padanya. Kayla membeku, terperangkap antara janji pada kakaknya dan keterkejutan atas tindakannya, wajah Bagas begitu mirip dengan Yudha dalam gelap. Di pagi hari, Bagas tidak m
rmasi terakhir y
k diselamatkan. Tidak ada lagi y
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY