an, Kayla mulai memutuska
n yang penuh dengan postingan profesional yang dikurasi ter
pemberontakan kecil,
h pesan dari Jeremy Santo
tahu cara membuat Bagas terlihat hebat. Jujur, aku selalu berpikir kaulah yang akhirny
irinya sendiri, telah begitu salah. Dia tidak mencoba melelehkan hati Bagas; dia mencoba menyatukan kembali hatinya sendiri, menggunakan Ba
lasan yang sede
Aku cuma melaku
ong, aku tidak akan bekerja un
kali. Ini adalah pertama kalinya dia memberi
masuk. *Apa? Kenapa? A
un keputusasaan yang membara perlahan dalam sebuah pesan teks? Kebe
etiknya. Sebuah kebohongan korporat yang
yakitkan. Yang baik. Kenangan tentang Yudha. Kenangan yang membuat meni
ya dengan tatapan penuh kasih yang familier itu. Kehangatan mimpi itu masih tersisa, sebuah anggota tubuh hantu yang merindukan apa yang telah hilang. Selama lima t
dengan air m
bih dahulu. Kenangan akan cinta itulah yang telah Bagas dan Sheryl bongkar secara sistematis,
yang diberikan Yudha. Sobekan tiket konser. Gantungan kunci murah yang dimenangkan Yudha untuknya di sebuah karnaval, sambil menggoda adiknya yang
itu di telapak tangannya. Seb
tidak lupu
mengejutkannya. Dia meme
uk ke apartemennya, matanya memindai ruangan
ya, menunjuk ke kotak-ko
atanya
rnik di tangan Kayla. Dia melangkah mendekat dan
engkung jijik. "Kau masih menyimpan potongan p
berh
enggantung
gan kunci, kenangan, lima tahun yang telah dia
enang saat menatap mata Bagas. "Ini hany
dan mengosongkan isinya ke dalam. Suara barang-barang kecil yang berjatu
hadap Bagas, waja
g kau pe
. Dia mengharapkan air mata, protes, sesuatu. Kek
mparkan tas belanja besar bermerek ke atas sebuah kotak. Tas itu dari desainer yang sangat mahal. "Sedikit bonus untuk semua
n pergi tanpa s
anyalah seorang pesuruh. B
lirik sedetik pun, dia berjalan kembali ke lubang sampah dan menjatuhkan
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY