/0/29181/coverbig.jpg?v=9a75492d1ca0e5c312fe6f89ecacedaa)
S2 bisnisnya dan menjual liontin warisan nenekku untuk mendanai perusahaan rintisannya. Sekarang, di ambang perusahaannya melantai di
menyebut wanita itu cinta dalam hidupnya, berterima kasih padanya karena "percaya padanya saat t
hingga pingsan di sebuah mal. Dia mengurungku di gudang bawah tanah yang gelap, padahal dia
ika penyerang menyuruhnya hanya bisa menyelamatkan salah
lamatkan kesepakatan berharganya. Terbaring di ranjang rumah sakit untuk kedua kalinya, hancu
tercekat, "boleh aku
ng seketika. "Tentu saja, sayang. Jet pribadiku sudah siap
a
ang Aria P
ai itu ke seberang meja makan kami. Kayu jati yang mengilap terasa ding
bela
hir aku diminta untuk menghapus diriku se
anku gemetar karena amarah yang terasa asing dan menakutkan. Kesepuluh kalinya, aku menodongkan pecahan piring yang pecah ke pergelangan tanganku sendiri, suaraku berbis
mata kelabu dan tak bernyawa seperti langit musim hu
an memelukku selama berjam-jam, membisikkan janji-janji ke rambutku. Janji bahwa ini semua hanya se
ayainya. Aku sel
ma, kelelahan yang mendalam dan hampa meresap jauh ke dalam tul
a sudah membahas ini. Ini adalah langkah strategis. Pembubaran sementara untuk menenangkan
uaranya dimatikan, tetapi gambarnya sangat jernih. Baskara, Baskaraku, ada di layar, senyumnya seterang dan menyilaukan seperti
ra W
dia dijuluki sebagai separuh lain dari pasangan kuat baru di SCBD. Senyumnya tenang, posturnya sempurna. Dia pantas berada di sa
erti dengungan yang mengganggu di telingaku. "Ini hanya... bisnis. Keluarga Aurora memil
asia dari masa lalunya yang miskin, peningg
hanyalah suara, udara kosong yang dibentuk menjadi kata-kata yang seharusnya mengatasku, u
di sebelah garis kosong. Namanya, Baskara Aditama, sudah ditandatangani,
begitu pelan, begitu hampa emosi, sehingga sejenak
ap, topeng profesio
enuh perhatian. Rasanya berat, seolah diukir dari ba
ahnya. Dia mengharapkan pertarungan lain, adegan lain, pertunjukan putus asa dan menyedihkan lainnya d
isa dalam diriku untuk hancur
an lancar, sungai hitam yang memutuskan ikatan sepuluh tahun. Setiap huruf adalahtakut aku akan berubah pikiran. Dia memasukkannya dengan aman ke dalam tas
bijaksana," katanya, sudah mundur ke arah pintu, pekerjaanny
alkanku sendirian di rumah besar yang tid
epan, dahiku bersandar pada permukaan meja yang dingin dan tak kenal ampun. Aku adalah jangkar
wawancarai Baskara. Dia bersinar, magnetis, pria yang kucintai. Dia mencondon
muncul di bagi
. Dia bukan hanya investor utamaku; dia adalah inspirasiku, pasanganku, dan cinta dalam hidupku. Aku i
i sana, sebuah nisan digita
tidak ada orang lai
rja di tiga tempat-menjadi pelayan, membersihkan kantor, menjadi bartender-tanganku kasar dan tubuhku sakit, hanya agar dia bisa membayar biaya kuliah S2 bisnisnya. A
tidak mampu membeli cincin sungguhan, jadi dia memberiku c
g tertahan saat dia menyelipkannya di jariku, "Aku akan membelikanmu sebua
itawarkan kepada wanita lain, di siaran la
aru saja
, melewati nama-nama yang terasa seperti hantu. Aku menemukan yang kucari. Evelyn Laksmi. Tante yang sudah lama tak
lima tahun, tidak sejak pertengkaran sengit tentang Baskara, seorang pri
ekan to
dua, suaranya setajam dan s
g hari, pecah dari dadaku. "Tante Evelyn," ucapku terce
luh darahku. "Tentu saja, sayang. Aku sedang rapat sekarang, tapi hampir selesai. Jet pribadiku sudah siag
di tengah reruntuhan. "Dan Aria? Apa pun itu, kita
-
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY