u menghantam da
jatuh ke belakang dari kursiku. Aku menghantam lant
sakit, aku melihat Bram melompat
ny
t. Dia meraih lengan Bram, wajahnya sendiri
u tidak lihat? Gara-gara dia aku kecelakaan! Gara-gara d
wajah Clara yang menangis. Pertarungan lama yang akrab terjadi d
mkan wajahnya di dadanya. "Bawa aku pergi dari sini, B
gan sup, kulitku menjerit kesakitan, pandanganku mulai gelap. A
nnya dan membawanya keluar dari rest
elapan menelanku sepenuhnya adalah lant
na bau antiseptik
sakit.
asa sakit yang tumpul dan be
rwajah ramah sedan
uat kami sangat khawatir. Anda mengalami luka bakar tingkat dua
merasa b
lku. "Dia di sini sepanjang malam, mondar-mandir di lorong.
di benakku. Hatiku sesak, rasa sakit ya
ggalkanku
ai," kataku, suara
pi sebelum dia bisa mengatakan
elah, rambutnya berant
bergegas ke samping tempat tidurku. "Jangan bilang
ih tanganku, tap
akrab di bibirnya. "Dia hanya tidak sehat. Dia mer
angat menyesal, Anya. Ak
u lama, dan aku tidak merasakan apa-apa selain
uaraku datar. "Orang yang kau pilih
n beg
aian dan rujuk ini, rasa sakitku untuk menenan
h kuat dari yang pernah
Urus dia. Jelas dia
ta-kataku. "Anya, apa kau masih marah? Aku tahu a
"Dia mengancam akan bunuh diri, Anya! Dia
Ini hanya sandiwara. Kau tahu itu. Kau ak
Tunggu sebentar lagi. Dokternya bilang dia membaik. Begitu dia pulih sepe
ra steril di antara kami. "Lima tahun lagi? Sepuluh? Apa kau ak
terd
a-kata yang sama yang telah dia ucapk
itu. Dulu itu membuatku bersimpati.
adaku terasa berat, se
bali. "Kau memang
-kata yang seharusnya kuucapkan bertahun-tahun ya
u membuka mulut, p
ng berlinang air mata memenuhi laya
gera kembali! Kenapa kau bersam
u tidak akan makan apa pun sampai kau kemba
eng frustrasi dan pasrah yang
. Tenang. A
mbungkuk untuk mencium keningku
lembut. "Aku akan kembali na
anti malam. Setelah dia menyelimu
asih menempel di telinga, suaranya gumaman rendah
meninggalkanku d
ajah dan menatap
n kosong itu, "bahwa kau berutang segala
erutang apa pun p
m Wijaya, kau dan ak

GOOGLE PLAY