bakar di dada dan leherku perlahan mulai sembuh
g menjengu
ana saat pemeriksaanku, untuk me
akan menangis, atau berteriak, atau mengancam
i, ponselku send
esan dar
ku sup ayam spesialnya. Di
o semangkuk sup
an
malam. Dia memegang tang
ursi di samping tempat tidurnya, t
can malam ini untuk mene
gku pulang kare
saku. Sebuah foto. Clara, wajahnya menengadah, men
Tangan Clara menyelin
u, merasakan tekanan yang tajam dan m
hanya menghapus pesan-
gurus administrasinya sendiri. Aku naik taksi
diri di ambang pintu. Bram ada di sebelahny
pergi," kata Bram sebelum aku bisa
rumah Bram, yang berarti ini rumah
ekali ini. "Clara, tidak. Ini rumahku d
alau kau tidak membiarkanku masuk, aku akan lari ke
tak berday
i di dekat gerbang. Matan
au sudah
h permintaan maaf. "Dia hanya akan tinggal beberapa hari
arah Clara, yang sekarang men
araku tenang, ta
ke
jut. "Kau... kau
nyum pahit menyentuh bibirku
ini. Aku hanya tamu sement
masuk ke dalam rumah se
i," katanya, mengerutkan hid
umah tangga. "Sofa ini jelek sekali
besar yang tergantung di ruang tamu. Itu ada
n jari tajam, "yang paling jelek d
h tangga menatap
lu mengangguk kecil,
ya. Aku sudah mend
Aku berbalik tanpa sepatah kata pun
u akan memudahkannya. Aku akan
engan barang-barangku. Pakaian, buku, perleng
marku, menyeret koper, ru
ersenyum robek. Buku-bukuku ditarik dari rak dan dilempar bertumpuk.
ngan sangat hati-hati, kuraw
sejenak, hanya men
h semua itu, senyum puas dan
ekeliling ruangan, "dan kau... kali
Aku sudah selesai
anku, menghalangi jalanku
terbuka. Dia melihat set cat minyak berde
au pamer betapa berbakatnya dirimu?
adalah dinding yang tidak bisa dia
bergerak m
ut karena marah
engayunkannya ke kepalaku. Aku terhuyung mundur, menghin
kehilangan keseimb
tangannya di dadaku
diri di puncak
nya!" teriaknya, su
Lalu benturan keras dan hebat saat
arat berantakan di bawah, kepalaku membentur la
arah hangat membasahi rambu
, serangkaian
ganku
alah Bram, berlari masuk melalui pintu depan

GOOGLE PLAY