s, menyadarkanku dari kesedihan dan membawak
ur berkeping-keping. Pengkhianatan
iselamatkan. Tidak ada lag
g tersisa adalah
ini dan orang-orang ini, bukan lagi sebuah kein
tubuhku gemetar bukan karena taku
ri-jariku menari di atas laya
rendah dan mendesak. "Surat-s
ra ibuku adalah balsam yang menenangkan. "Mereka bilang bi
gelombang kelegaan meny
alan menjauh dari rumah itu, dari
harus kembali ke rumah itu untuk terakhir kalinya untuk mengambil paspor
ngan kunciku, pintu itu d
a, matanya menyipit
kukan mengendap-
nku. "Kau menelepon polisi lagi
dari tangga. Dia melihatku
ny
i Clara dan melihat laya
ku ke pengacara imigrasi ada di sana
il, baterai ponselku mati
leks, tapi matanya m
a tajam. "Mereka sudah memberitahumu, Anya, i
an, terasa seperti tamparan. Jangan sulit. Bia
metar. Aku harus bersandar ke
rnih. "Tidak. Aku hanya b
ang apa? Apa semuanya baik-baik saja? Kalau kau butuh apa
dulu menjadi sumber kenyamanan,
"Bisakah kau benar-benar men
sedetik pun, suaranya penuh keyak
as dalam-dalam.
. "Aku tidak enak badan. Kepalaku sakit. Kau
alanya, wajahnya
ntara kami. Konflik yang
ku di sini. Aku akan membawanya ke UGD dan segera kembali. Lalu kit
menghabiskan berjam-jam, mungkin berhari-hari, melayani s
n apa-apa. Aku hany
enangan dan dengki dari balik bahunya s
meninggalkanku sendiri
ang kosong tem
lkanku sendiri," bisikku ke udara koso
an yang tidak akan
dalam kabut. Bram tidak ke
nnya bunga di rumah sakit. Video dia mengupas jeruk untuknya. Selfie mereka
rlepas. Rasa sakit itu hilang. Hanya ada ruang
saham yang diberikan Bram selama bertahun-tahun dan mentransfer uangnya ke re
iga, Bram akh
a berada. Dia hanya meraih lenga
uaranya tegang. "
na?" tanyaku, m
menatap mataku. "Dia mengadakan pesta. D
ngin. Keberaniann
suaraku bergetar. "Aku tidak mau b
meninggi. "Apa ulang tahunnya lebih penting dari
Emosinya masih tidak stabil. Dokter bilang kita tidak boleh membu
on. "Aku janji, setelah kondisinya stabil, kita akan rujuk.
g sama. Kata-kat
ikku keluar pintu dan masuk ke mobilnya, seor

GOOGLE PLAY